Presiden Gereja Asia (CCA) Pdt WTP Simarmata MA Kecam Keras Gagasan Anti Muslim
Medan, SIMARMATA.or.id – Presiden Gereja Gereja Asia-Christian Conference of Asia (CCA) Pdt WTP Simarmata MA mengecam keras seruan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal larangan umat Muslim ke AS. “Jadi saya sebagai Presiden Gereja-gereja di Asia menyesalkan dan mengecam keras sikap seorang bakal calon Presiden AS Donald Trump yang melarang umat muslim ke AS,” kata WTP Simarmata ketika diwawancarai SIB menanggapi khotbahnya saat perayaan Natal Punguan Simataraja Raja Simarmata di Medan, Sabtu (12/12).
Dalam khotbahnya yang menyerukan cinta kasih dan toleransi umat beragama secara global dan menghargai perbedaan, Pdt Simarmata yang juga Ephorus HKBP itu mengungkapkan bahwa dia sebagai Presiden CCA akan menyurati Trump melalui tim-tim atau Kedubes RI di Amerika maupun Kedutaan Besar Amerika di Indonesia supaya kecaman ini disampaikan kepada Trump.
Menurut WTP Simarmata, seorang calon tokoh global apalagi calon Presiden AS yang memiliki pola pikir seperti itu akan berbahaya, apalagi bersikap arogansi dan diskriminatif. Apalagi AS merupakan Negara yang dibangun para pendatang dari berbagai bangsa, ras dan agama dan membuat Amerika menjadi Negara besar seperti sekarang ini sebaiknya tidak dilupakan Trump.
“Dia lupa kalau Amerika itu dibangun dengan para pendatang. Dari berbagai suku bangsa, agama, dan Ras datang ke Amerika Serikat sehingga Amerika itu besar seperti yang ada sekarang,” kata WTP Simarmata.
Dihimbaunya, agar warga Sumut secara khusus HKBP mengesampingkan sikap seperti Trump. Dinilainya Trump telah gagal menghargai perbedaan dan mempererat persaudaraan, atau menciptakan suasana yang damai. Sebagaimana kehadiran tujuan agama dan kehadiran gereja.
Diyakininya, Trump tidak bakalan terpilih menjadi Presiden AS yang diketahui sebagai calon presiden dari Partai Republik. “Saya yakin dia tidak akan terpilih karena dia memiliki pola pikir yang seperti itu. Sekali lagi saya sangat keras mengecam itu karena seorang tokoh memiliki pikiran yang diskriminatif dan mengesampingkan kebersamaan atau tidak menghargai perbedaan dari agama-agama yang ada akan berbahaya,”ucapnya.
Sumber: Harian SIB
