Dikabarkan Peternak Ikan Silalahi Mengalami Rugi Rp 11 Miliyar
Silalahi, SIMARMATA.or.id – Musibah matinya ratusan ton ikan nila dan ikan mas milik peternak ikan Keramba Jarung Apung (KJA) di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi menyebabkan kerugian mencapai Rp 11,750 miliar. Perkiraan angka itu berdasarkan jumlah ikan yang mati mencapai 500 ton dengan asumsi harga jual ikan berkisar Rp 23.500 per kilogram. Menurut peternak ikan Op Nisa Ngelo Sidebang (61), matinya ikan nila sejak Senin malam (23/05) disebabkan adanya bau belerang yang bersumber dari dasar air.
Dikatakannya, biasanya untuk satu kotak KJA berisi ikan nila berkisar 5.000 – 8.000 ekor. “Ciri-ciri ikan yang mau mati langsung muncul ke permukaan dengan megap-megap untuk mencari oksigen,” jelasnya.
Untuk Desa Silalahi I, lanjut Op Ngelo, ada sekitar 200 kotak yang sudah mati yang terdiri dari 4 peternak antara lain Nanda Sidebang, Rudy Sidebang, Princes Sidabutar, dan Iwan Simarmata. Bila dijumlahkan perkotaknya bisa mencapai 1,5-1,8 ton. Belum lagi di Desa Silalahi II, III, Paropo dan Paropo I.
Sejak kejadian itu, belum ada pihak dari pemerintah maupun pihak perusahaan pakan yang datang untuk melakukan penelitian dan mencari penyebab kematian ikan tersebut.
Dinas Pertanian Dairi melalui Kabid Perikan Lamhot Silalahi mengatakan, belum mengetahui berapa jumlah pasti ikan yang mati. Untuk sementara penyebab kematian ikan tersebut disebabkan kekurangan oksigen. “Untuk lebih pastinya, akan dilakukan penelitian lebih lanjut. Tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah didatangkan dari Jambi dan mereka sudah sampai di Silalahi dan melakukan pengambilan sampel,” jelasnya. (mbd/kab)