PATURE SAMOSIR: Selain Keindahan, Samosir Tawarkan Pariwisata Budaya dan Sejarah Batak
Bandung, SIMARMATA.or.id – Beberapa tahun terakhir pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli telah mengkampanyekan bahwa Danau Toba adalah “The Monaco of Asia”. Untuk menggenjot potensi pariwisata, pemerintah telah membentuk Badan Otorita Danau Toba. Di sisi lain, pemerintah juga terus membenahi infrastruktur pendukung.
Menurut Mangadar Situmorang banyak masyarakat merasa kwatir akan infrastruktur pelebaran jalan dan terhadap adat, ini juga menjadi masalah,” pungkas Rektor Universitas Parahyangan ini disaat diskusi Forum Pature Samosir yang bertajuk “Membuat Samosir Hebat”, di Jalan Setiabudi Bandung, Selasa (24/5/16), kemarin.
Samosir itu memiliki sejarah, nilai budaya dan agama, ini bisa dikemas menjadi destinasi wisata disamping menjual keindahan alamnya.
Nah,” inilah sebenarnya yang harus kita tonjolkan di Samosir, disamping kita harus bisa menjadi tuan rumah yang ramah dan Pemerintah Daerah harus mendorong ini dan menjadikannya bagian dari kurikulum pendidikan lokal,” ucap putra asal desa Pangambatan Palipi ini.
Senada dengan itu, Prof. Tualar Simarmata juga menyampaikan hal yang sama, ini bisa kita mulai dari guru-guru dan sekolah-sekolah dan Pemerintah Daerah harus punya program.
Menurutnya, “masyarakat Samosir dalam mendukung pariwisata harus bisa bersikap ramah, berkomunikasi dengan baik dan menjaga kebersihan, kita harus bisa belajar dari tempat wisata-wisata seperti Bali misalnya,” pungkas Guru Besar Universitas Padjadjaran ini.
Putra-putri perantauan asal Samosir diharapkan bisa menjadi agen dalam mengedukasi masyarakat disana.
“Liona yang turut hadir dalam diskusi itu memberikan masukan dan yang harus diperhatikan untuk kemajuan pariwisata Samosir, yaitu substansi hukum (hukum adat), destinasi wisata (rumah adat batak) dan Kultur (struktur), sehingga harus ada aturan dan dasar hukumya, mungkin bisa dengan Perda,” katanya.
Diskusi ini diselenggarakan oleh LSM Pature Samosir yang dimotori Tumpal Simanjorang dan rencananya LSM ini akan dideklarasikan di Pangururan pada 15 Juli 2016.
“Tumpal Simanjorang meminta dukungan dari putra-putra perantauan asal Samosir untuk sama-sama membangun Samosir, dan disini perlu komitmen, diharapkan orang-orang yang terlibat di LSM ini nantinya memiliki komitmen dan bertanggungjawab,” pinta Tumpal saat mengakhiri pertemuan diskusi tersebut.
Turut hadir dalam diskusi itu, Drs. Yunus Situmorang (pegiat Samosir), Dr. Zulkarnain Sinaga (Praktisi Pendidik), Dr. (iur) Liona Nanang Supriatna (Dosen Unpar dan Advokat), Tumpal Simanjorang (LSM Pature Samosir), Liber Evencius Sinaga, ST (karyawan Swasta), Laris Naibaho (Pengusaha dan Budayawan), Dr (c). Janner Simarmata (praktisi IT dan Akademisi), Togardi Simarmata, ST (Praktisi IT) dan Marulitua Situmorang (Mahasiswa asal Samosir). (js)