Bag 1: Sejarah Berdirinya Tugu Ompu Simataraja Simarmata dan Pembentukan Punguan Simarmata

Disain Tugu Simataraja
Disain Tugu Simataraja

Di dalam suara hati manusia sering teringat jasa-jasa baik yang dibuat ORANG TUA dan NENEK MOYANGNYA (Ompu) yang menimbulkan setiap manusia itu mempunyai rasa hormat dan harus menghormati Orang Tua dan Nenek Moyangnya. Dan rasa hormat itu lebih mantap lagi ditekankan di dalam Agama. Maka puncak dari penghormatan itu tergugahlah hati untuk mengadakan pertanda dan mengingatkan dengan mendirikan Tugu atau monumen dari yang dihormati.

Maka pada awal tahun 1972 Bapak M.A. Simarmata dari Binjai mengirim surat soso-soso dengan hal persatuan bersama-sama marga Simarmata untuk mendirikan Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata di Bonapasogit Negeri Simarmata P. Samosir. Surat itu ditujukan kepada Pengetua-pengetua/ Tokoh-tokoh Keluarga Punguan Simarmata dan Boru/ Bere ke desa Naualu diseluruh Nusantara.

Setelah Bapak M.A. Simarmata Gelar Voorsitter mengirimkan surat soso tersebut, beliau pergi ke Jakarta mengunjungi sanak keluarganya serta menjumpai Tokoh-tokoh Simarmata dengan memberitahukan dan bertukar pikiran tentang rencana pendirian Tugu, dan beliau berpikir bagaimana cara untuk mewujudkan maksud niatnya itu.

Pada waktu itu Bapak M.A. Simarmata mengirim surat dari Jakarta kepada St. T. Kusman Simarmata di Medan meminta pandangan dan supaya turut merialiser maksud berdirinya Tugu Ompu Simataraja di Bonapasogit, serta dapat menghubungi Pengetua-pengetua Simarmata di Medan dan di Bonapasogit Sumatera Utara karena Tokoh-tokoh Simarmata di Jakarta telah menyambut baik rencana itu.
Maka dalam hal permintaan di atas St. T.K. Simarmata berpikir-pikir dan bertanya dalam hati, bagaimana cara mendirikan Tugu yang membutuhkan dana besar dan bagaimana mempersatukan keluarga Simarmata semua karena Tugu Ompu Simataraja adalah milik bersama dan hak bersama Marga Simarmata. Memang dalam hati sudah ada maksud St. T.K. Simarmata untuk mengaktifkan kembali Punguan Simarmata & Boruna Kota Medan & sekitarnya yang sudah terbentuk tahun 1961 dan Punguan Pusat di Medan tetapi tidak berjalan aktif dengan kata lain bubar sendiri. Dan hanya Pengurus Punguan Simarmata & Boruna sektor Wahidin Baru Mandala Medan yang diresmikan tanggal: 31 Desember 1961 berjalan aktif dan kebetulan St. T.K., Simarmata sebagai Ketua Pelaksana Periode tahun 1972/1973.
Jadi untuk mendirikan Tugu Ompu Simataraja harus ada persatuan (punguan) untuk menyatukan pendapat dan St. T.K. Simarmata membuat rencana program ialah lebih dahulu dibentuk Punguan Daerah Medan dan barulah dibentuk Pengurus pusat Punguan se Indonesia untuk mensponsori pendirian Tugu Ompu Simataraja. Dan St. T.K. Simarmata pergi menemui Pengetua-pengetua Simarmata di Medan dengan tukar pikiran kepada Bapak Kampung BB. Simarmata, Bapak RME. Simarmata, Bapak M. Oswald Simarmata, Bapak Residen Kenan Srgh Simarmata, Bapak Kenan Simarmata Bapak, Toga Raja Simarmata, Guru B.R. Simarmata, BA., Wiliam Simarmata, Hakim OH. Simarmata, SH., dan yang lain dan semuanya setuju mendirikan Tugu serta membentuk Punguan di Medan.
Dan Sdr. Hokkom Ap. Banjir Simarmata datang dari Jakarta menyampaikan pesan kepada St.T.K.Simarmata dari Bapak M.A. Simarmata mengucapkan terima kasih atas usahanya di Medan, menggerakkan pendirian Tugu dan Sdr. Hokkom. Apa Banjir Simarmata berjanji untuk mendampingi St.T.K. Simarmata dalam urusan punguan ini.Dan St. T.K. Simarmata dan Keluarga pergi ke Bonapasogit bertahun baru tanggal 1 Januari 1972 dan pergi menjumpai Ompung Apa Gorat Simarmata di Simarmata minta informasi tentang tanah bersejarah milik Ompu Simataraja dan juga pergi bersama ke Makam Ompu Dosi Raja di Toguan untuk berjiarah. Dan orang tua kita yang dijumpai di Bonapasogit pun menyetujui membuat Tugu Ompu Simataraja.

Pada tanggal 7 Februari 1972 tepat Ulang Tahun ke – X Punguan Simarmata & Boruna Sektor Wahidin Baru Mandala Medan yang dihadiri Tokoh-tokoh Simarmata di Medan. Semuanya yang hadir menyambut baik rencana mendirikan Tugu dan Pengurus Sektor Wahidin Baru Medan memprakarsai pembentukan Punguan di Medan serta membuat Undangan Rapat dengan tempat di rumah Bapak RME. Simarmata Jalan Pemuda No. 20 Medan.

Pengurus Punguan Sektor Wahidin Baru Medan membuat surat edaran tentang rencana mendirikan Tugu dan membentuk Punguan-punguan di daerah tempat masing-masing dan membuat surat undangan rapat di Medan yang ditanda tangani Ketua Umum/ Penasehat: Kampung BB Simarmata, Ketua Pelaksana: St. T.K. Simarmata dan Sekretaris: D. Apa Ratna Simarmata tertanggal 26 Agustus 1972.

Tanggal 23 September 1972 terbentuklah Punguan Simarmata & Boruna Sekota Medan di Rumah Bapak RME Simarmata Jalan Pemuda Medan dengan Pengurusnya Ketua Umum: M. Oswald Simarmata, Ketua I: St. T.K. Simarmata, Sekretaris: Drs. Raja Simarmata dan pengurus lainnya. Pengurus Punguan Kota Medan mengadakan rapat-rapat untuk menyusun Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) dan membuat rencana peresmian sekaligus pembentukan Panitia Tugu Ompu Simataraja dan Punguan Pusat di Medan. Dan undangan Rapatpun dikirimkan ke daerah-daerah, Bonapasogit dan di Sektor-sektor di Medan.
.
Bapak M.A. Simarmata Gelar Vorsitter telah datang dari Jakarta ke Medan dan menjumpai St. T.K. Simarmata dan Pengetua-pengetua yang ada di Kota Medan dan Binjai, dalam hal pembentukan Panitia Tugu.

Pada tangga1 28 Januari 1973 tepat hari Minggu bertempat di rumah Bapak K. Simarmata Jalan Purwo No. 6 Medan diadakanlah peresmian Punguan Simarmata & Boruna Se Indonesia merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja Pusat Medan yang dihadiri Punguan Sektor-sektor di Medan, utusan-utusan daerah-daerah dan Bonapasogit yang berjumlah 300 orang dengan tertib acara dan kesimpulan Keputusan Rapat sebagai berikut:

  1. Jam 10.00 WIB diadakan acara Minggu dan doa syafaat yang dipimpin St. T.K. Simarmata.
  2. Makan bersama dan pembagian parjambaran Adat.
  3. Peresmian dan pelantikan Pengurus Kota Medan oleh Penasehat.
  4. Rapat lengkap diteruskan membentuk dan memilih Pengurus Pusat Punguan Se Indonesia merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja.
  5. Rapat dipimpin Bapak M. Oswald Simarmata dengan musyawarah dan mufakat menetapkan Formatur memilih Pengurus Pusat dan mengumumkan hasil kerja Formatur serta melantiknya oleh Penasehat dan Pengetua-pengetua yang hadir di Rapat itu, dan susunan Pengurus terlampir.
  6. Di dalam Rapat itu terus ada menyumbang bahan semen sebagai dasar pertama sebanyak 174 sak dan rapat pertemuan ditutup doa/ tangiang bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Maka setelah terbentuk dan terpilihnya Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja, Pengurus menentukan Rapat-rapat kerja menyusun rencana program kerja pembangunan Tugu Ompu Simataraja, adalah sebagai berikut:

DALAM RANGKA PELAKSANAAN

Tanggal 28 Januari 1973 hari Minggu diresmikanlah Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja dan alamat Sekretariat di Jalan Purwo No. 6 Medan dan pindah ke Jalan Aksara No. 40 Medan.

Tanggal 15 Februari 1973 mensyahkan rencana kerja sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan Tugu dan yang lainnya.

Tanggal 24-26 Februari 1973 Survey ke Bonapasogit Negeri Simarmata mengenai lokasi Tugu dan sekaligus untuk melantik Pengurus Cabang Daerah Pulau Samosir dan hasilnya sebagai berikut

SURAT PERJANJIAN DAN PERNYATAAN
Kami turunan Simataraja marga Simarmata dengan Boruna yang diwakili:

  1. Anak Sulung : Apa Lassar Simarmata
  2. Anak kedua : Apul Simarmata
  3. Anak bungsu : Jakobus Simarmata

Telah menyetujui dan memutuskan dihadapan Turunan Simataraja yang ada di Bonapasogit dan Pengurus Pusat Simarmata dan Boruna (merangkap Panitia Tugu) bahwa :

Tanah milik bersama turunan Simataraja yang bernama: TOGUAN dengan batas-batasnya:

  • Sebelah Timur : Jl. Raya sepanjang 50 meter
  • Sebelah Barat : Pantai Danau Toba 50 meter
  • Sebelah Selatan : Kampung Lumban Toguan 150 meter
  • Sebelah Utara : Parit/selokan, Lbn. Batu 150 meter

Kami setujui untuk tempat tugu Ompu Raja Simataraja letak dan luasnya (lihat lampiran).

Tanah PARBIUSAN dan PANGODOLAN yang tetap milik bersama Punguan Simarmata dan Boruna sebagai persediaan bagi usaha dan pembangunan Turunan Simataraja di hari depan.

Demikianlah perjanjian dan pernyataan ini kami perbuat dengan secara musyawarah. Simarmata, 25 Februari 1973.
Kami yang mewakili Turunan Simataraja :

  • Mewakili Anak Sulung – dto apa Lassar Simarmata
  • Mewakili Anak Kedua – dto Apul Simarmata
  • Mewakili Anak Bungsu – dto Jakobus Simarmata
  • Mewakili Boru- dto Walter Ambarita
  • Mewakili Pengurus Cabang Samosir – dto Marinus Simarmata.
  • Mewakili Pengurus Pusat – dto M.A. Simarmata
  • Disaksikan Kepala Kampung Simarmata – dto Gasal Simarmata.

Dalam rangka peletakan batu pertama, Pengurus dahulu menyelesaikan Adat terhadap Hula-hula Rajai Manurung dan Rajai Limbong Sihole, sekaligus memohon doa restu dan mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati semua Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata bersatu teguh untuk menyelesaikan bangunan Tugu sebagai tanda hormat kepada Ompu dan alat mempersatu di dalam Punguan Simarmata dan Boru/Bere di seluruh daerah Nusantara.

Dalam pelaksanaan Adat tersebut disampaikan Pengurus Pusat kepada Pengetua Bonapasogit Negeri Simarmata yaitu : Raja Adat Bius Simarmata Sitolu Tali untuk mengaturnya. Dan Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia/merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja Pusat Medan menyusun rencana kerja Pengurus ialah :
“PEDOMAN RENCANA KERJA PANITIA TUGU OMPU SIMATARAJA” Bahwa untuk mencapai maksud dan tujuan membangun Tugu harus ada lebih dahulu persatuan, maka Pengurus Pusat Mengkoordinir pembentukan Punguan di daerah-daerah dan Cabang-cabang dan pendaftaran Anggota Keluarga Simarmata & Boru dengan mengirimkan surat-surat edaran. Dalam Pelaksanaan pembangunan Tugu diatur dan dikoordinir oleh Pengurus Pusat merangkap Panitia di Medan dan Pelaksana-pelaksana yang memberikan Tugas dan tanggung jawab bekerja, dan diatur tahap demi tahap yaitu :

Kwartal I
Survey dan menentukan tanah atau lokasi untuk Tugu yang menjadi milik bersama Punguan Simarmata & Boruna dan mempunyai historis.

Kwartal II
Peletakan Batu Pertama dan membuat Pondasi Tugu

Kwartal III
Pembangunan Tugu dari pondasi sampai puncak.

Kwartal IV
Penyelesaian membangun Patung Ompu, lambang di atas Tugu dan yang berkaitan dengan itu serta mengadakan Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata.

Setelah Pesta Peresmian Tugu selesai diadakan, Pengurus Pusat merencanakan membuat Tugu yang hidup dengan usaha-usaha sosial dan mempergunakan atau mendirikan rumah-rumah penginapan di tanah milik bersama di Parbiusan, dan Pangondolan, dan di lokasi Tugu di Toguan akan dilestarikan pembangunan Adat Budaya Ompunta, dan dalam hal ini : marsipature hutana be.

Tanggal 26 Juni 1973 meletakkan batu pertama. Dan sebelum itu telah disediakan Maquette (maket) Tugu untuk dilelangkan pada saat peletakan batu pertama. Sambutan turunan Simataraja di Bonapasogit sangat meriah, dan membawa maket disertai tor-tor dan gondang dari pantai Danau Toba ke lokasi pembangunan Tugu

Peletakan batu pertama diwarnai dengan adanya surat Parpadanan yang diucapkan oleh hadirin kata demi kata, dan selanjutnya ditanda-tangani oleh wakil daerah, anak sihahaan, paidua, siampudan, boru, haha/anggi dan Ompu Tuan Binur, dan Parna, wakil Raja Adat, wakil dari Hula-hula dan, Wakil dari Pemerintah setempat, dan isi dari Parpadanan tersebut ialah :

Hami pomparan ni Ompu Raja Simataraja ima anakna dohot Boruna sadari on mambahen Parpadanan:

Naung satahi saoloan do hami naeng pajongjongon Tugu ni Ompu Raja Simataraja.

Naung satahi saoloan do hami, mambahen perletakan batu pertama sadari on i ma ari Selasa tanggal 26 Juni 1973 di Toguan Negeri Simarmata Pulo Samosir.

Naung satahi saoloan do hami pasidungkon Tugu on di bagasan tingki na sahatop-hatopna dung perletakan batu pertama.

Molo adong sian tonga-tonga ni pomparanna manang marga na asing diluar ni i, naeng manggugai manang mambahen usaha asa sundat pajongjong Tugu on, satahi naoloan do hami, ia Tugu ni Ompu Raja Simataraja on ima sada partanda tu sude pomparanna na “sisada pandohan” – “sisada tahi” jala “sisada ulaon” di suda angka anakna/pomparanna
Toguan, Negeri Simarmata Samosir, 26-6-1973
Hami na mewakili pomparan ni Ompu Simataraja. (ditanda tangani oleh seluruhnya).

Pengurus Pusat bertekad bulat untuk segera melaksanakan pembangunan Tugu dan usaha pertama untuk dana, dicetak beberapa kartu sumbangan yang terdiri dari beberapa seri dan bermotifkan maket Tugu. Kartu tersebut diedarkan kepada seluruh cabang-cabang.

Untuk mewujudkan tekad tersebut, segera diadakan undangan kepada beberapa pemborong di Bonapasogit, diadakan aanwijzing yang dilengkapi dengan bestek an voorwaarden (rencana dan syarat) dan juga aanwijzing di lapangan, dan setelah itu diadakan tender, dan sebagai ahli teknik dihunjuk Sdr. Maralus Simanihuruk, dan Situmorang (kedua-duanya almarhum). Setelah diteliti, maka pemegang tender ialah CV. Bona ni Pasogit, P.D. Limbong dengan biaya tahap ke-I Rp. 2.400.000,-, dan tahap ke II dan ke III akan ditentukan kelak, dan akhirnya diikat kontrak.

Borongan selesai dikerjakan oleh Pemborong pada waktunya, tetapi Pengurus belum dapat melunasi harga borongan karena tidak ada dana.

Oleh karena Pemborong terus-menerus menagih uangnya, maka Pengurus mengambil suatu kebijaksanaan, yaitu meminjam uang dari Ny. RME. Simarmata boru Purba dengan jasa uang 5% sebulan, dan jumlah pinjaman sebesar Rp. 400.000,- dan langsung membayarkannya kepada Pemborong, dan Pengurus secara serempak langsung mengunjungi pomparan Simataraja di dalam ataupun di luar kota untuk mengutip dana. Mereka tidak mengenal lelah, baik siang ataupun malam, panas ataupun hujan, tetapi tidak berhasil sebagaimana yang diharapkan. Malah sebaliknya didengar desas-desus bahwa pengurus tidak dipercayai lagi oleh keluarga Simarmata, dan mulailah kedengaran isu dan prasangka yang tidak baik yaitu : Pengurus korupsi, dan uang kas dhabiskan untuk hilir mudik Medan-Jakarta, raun-raun kesana kemari.

Kenapa lokasi Tugu di Toguan, kenapa tidak di Parbinsaran, kalau di Parbinsaran, pasti ada seseorang yang mampu untuk membangun tugu itu, dan tidak perlu pengutipan dana.

Ada yang mengatakan supaya Pengurus diganti, atau setidak-tidaknya diadakan penyisipan, dan untuk ini, Pengurus pernah diundang oleh Cabang Binjai, makan bersama, tetapi tidak ada yang terus terang mengemukakan pergantian, hanya yang hadir mendengar kata-kata sahala ni Ompu yang hinggap kepada inanta Boru Purba (Ny. Ng.Saragih).

Sebagai jawaban terhadap prasangka dan isu yang sifatnya negatif tersebut dan demi untuk membersihkan suasana di lingkungan pomparan ni Simataraja, maka tanggal 5 Desember 1974 diadakan Kongres bertempat di Gedung Wanita Karo Medan, dan dihadiri oleh wakil-wakil daerah. Pada saat itu dibagikan kepada masing-masing yang hadir progres – report yang disusun oleh Pengurus Pusat dan termasuk didalamnya laporan keuangan. Progres report tersebut dibacakan oleh Ketua M. Oswald Smarmata, dan sekaligus meminta supaya hadirin meneliti secara seksama terutama mengenai keuangan. Selesai itu, maka pengurus dibubarkan. Dan dihunjuklah pimpinan rapat untuk menampung laporan dari daerah, usul-usul serta saran. Setelah itu dibentuklah anggota/Panitia Perumus yang terdiri dari 3 kelompok yaitu:

  1. Kelompok bidang organisasi.
  2. Kelompok bidang rencana kerja dan pengutipan dana.
  3. Kelompok bidang penelitian dan pengawasan

Hasil rumusan setiap kelompok adalah sebagai berikut :

Kelompok Bidang Organisasi: berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan pertukaran dan susunan Pengurus, dan meminta supaya Pengurus lama dikukuhkan kembali sebagai Pengurus Baru. Dan mengusulkan agar kongres memberi tanda jasa atau penghargaan kepada pengurus lama mengingat usaha dan upaya mereka yang positif terhadap Punguan dan pembangunan Tugu Ompu Simataraja.

Kelompok Rencana Kerja dan Pengutipan Dana: berkesimpulan supaya setiap daerah lebih giat dan secara sungguh-sungguh untuk mengumpulkan dana dalam rangka lanjutan pembangunan Tugu. Dan rencana kerja yang disusun oleh Pengurus lama dapat diterima seluruhnya secara konsekwen, tanpa dikurangi ataupun ditambah.

Kelompok Penelitian dan Pengawasan: berkesimpulan bahwa lokasi pembangunan Tugu tidak perlu dipindahkan karena sudah tepat baik dari segi pandangan, baik jaraknya dari danau dan juga jaraknya dari jalan umum, dan lokasi sekarang adalah atas pilihan bersama secara musyawarah dan sepakat. Dan mengenai laporan serta pertanggung jawaban keuangan tidak didapati hal-hal yang mencurigakan. Semua dana dari daerah, dana dari perseorangan serta hasil-hasil lelang seluruhnya dibukukan dan dicantumkan dalam laporan

Oleh karena itu diminta supaya kongres menerima hal itu sebagai pertanggung jawaban yang sah.
Dan selanjutnya oleh pimpinan sidang memberi kesempatan kepada hadirin untuk memberi tanggapan, saran dan usul atau penilaian mengenai kesimpulan yang dikemukakan masing-masing kelompok.
Akhirnya secara aklamasi, kongres menerima serta mensahkan semua kesimpulan dari masing-masing kelompok, dan Pengurus lama dikukuhkan kembali sebagai pengurus baru. Dan setelah ditutup dengan doa, maka mulailah acara gondang dan manortor bersama-sama.

Dua bulan kemudian setelah kongres, oleh Ibu Boru Purba – Ny. RME Simarmata mengadukan Pengurus lama kepada Polisi dan Kejaksaan Negeri dengan tuduhan Pengurus menipu, korupsi, dan tidak mau membayar hutang, dan diminta supaya rumah dan kendaraan mereka disita. Akibat pengaduan tersebut, Pengurus dua kali dipanggil Polisi dan dua kali dipanggil Kejaksaan Negeri. Akhirnya Pengurus harus membuat pernyataan bahwa uang pinjaman dan jasa dikembalikan selambat-lambatnya 10 hari terhitung mulai tanggal surat pernyataan. Dalam keadaan prihatin dan cukup menyedihkan, uang tersebut ditanggulangi oleh Pengurus yaitu :
– Ketua Umum : M.A. Simarmata gelar Voorzitter Rp. 100.000,-
– Ketua : M. Oswald Simarmata Rp. 155.000,-
– Ketua : Drs. B.Benyamin Simarmata Rp. 50.000,-
– Bendahara : Kenan Simarmata Rp. 155.000;
Jumlah Rp.460.000,-
– Pinjaman adalah Rp. 400.000,- dan jasa uang 5% tiap bulan dan telah berjalan 3 bulan, maka jumlah seluruhnya Rp. 460.000,- uang tersebut hingga saat ini (tahun 1990) belum dikembalikan oleh Kas Punguan Simarmata dan Boruna Panitia Pembangunan Tugu kepada mereka yang bersangkutan.

Setelah berjalan beberapa lama, pengutipan danapun tidak ada, maka lanjutan pembangunan tugu terkatung-katung, maka Pengurus mengundang para Pengetua cabang dan mengadakan rapat, dan oleh Rapat memutuskan supaya dibentuk Koordinator Pembangunan Tugu.

Maka terpilihlah Brigjen Raja Permata sebagai Ketua Koordinator di daerah-daerah sesuai dengan surat keputusan Pengurus Pusat tanggal 17 Desember 1978 No.01/SK. PSB/1978 dan tanggal 10- Maret 1980 No. 03/SK-PSB/1980. Setelah berjalan beberapa bulan, belum nampak titik yang terang, maka oleh Pengurus Jakarta tidak tinggal diam, mereka berusaha dan mengumpulkan dana dan akan diantar langsung ke Medan. Rombongan dari Jakarta ialah :

  1. Drs. Waldemar Simarmata.
  2. J.F. Apa Gaya Simarmata, BSc.
  3. Drs. R.U. Simarmata.
  4. Dr. M. Simarmata.
  5. Batubara – dari pihak boru

Kedatangan mereka disambut dengan penuh kegembiraan dan suasana damai, dan pertemuan diadakan di rumah Saudara M. Oswald Simarmata Jalan Sei Asahan No. 15 Medan.

Tepat hari Minggu tanggal 29 Juni 1980, sebelum acara penyerahan uang, lebih dahulu pagi itu diadakan acara parmingguan (Gereja) yang dipimpin oleh St. T. Kusman Simarmata. Kolekte yang terkumpul, ditetapkan sebagai sumbangan kepada Gereja di Negeri Simarmata P. Samosir. Pukul 12.00 WIB makan bersama dan setelah itu barulah diadakan pertemuan/pembicaraan mengenai Tugu.

Atas usul dan saran dari beberapa yang hadir, perlu dibentuk Panitia Pelaksana Khusus Pembangunan Tugu Ompu Simarmata yang dikoordinir oleh Pengurus Pusat. Dengan kata sepakat terpilihlah S.R. Simarmata dari P. Siantar menjadi Ketuanya, Drs. Budin Simarmata sebagai Sekretaris, Ny. OH. Simarmata Br. Pasaribu sebagai Bendahara, dan Anggota-anggotanya. Dengan adanya pemilihan baru itu, maka Koordinator yang ditetapkan dengan surat Keputusan kepada Brigjend Raja Permata harus diganti dan membuat Surat Keputusan yang baru. Selesai pemilihan, uang sejumlah Rp. 7.000.000,- diletakkan oleh utusan dari Jakarta di atas piring dan diserahkan langsung kepada Ketua yang baru terpilih. Tepat pukul 17.00 WIB acara selesai seluruhnya, dan ditutup dengan doa dan masing-masing kembali ketempatnya dengan hati yang tenang.

Lanjutan pembangunan Tugu berjalan terus dan selesai tepat pada waktunya menurut kontrak dari Pemborong CV. Panogu D. Situmorang di P. Siantar. Tetapi oleh Panitia mengatakan masih ada kekurangan pembayaran kepada pemborong ± Rp. 3.000.000,- dari jumlah kontrak sampai puncaknya sebesar Rp. 18.000.000; dan serah terima bangunan dari Panitia kepada Pengurus Pusat Punguan belum ada.

Pada tanggal Oktober 1982, Pengurus Pusat yaitu M. Oswald Simarmata dan Kenan Simarmata berkesempatan untuk menemui Pengurus Jakarta c.q. Drs. Waldemar Simarmata dan Drs. C. Simarmata dan pertemuan diadakan di rumah Saudara Drs. Waldemar Simarmata, dan kesimpulan pertemuan ialah Supaya pengurus Pusat Medan membuat surat kepada Pengurus Jakarta dengan permintaan agar Jakarta dapat kiranya menanggulangi kekurangan dana yang membayar hutang kepada Pemborong.

Simbol diatas Tugu ialah patung ni Ompunta Simataraja, dan Ompu Boru, dan untuk itu Drs: Waldemar Simarmata akan mengusahakan dari Yogyakarta dengan banderol Samosir.

Hal-hal lain yang ada kaitannya dengan tugu, akan dibicarakan kemudian.

Dan surat sudah dikirim ke daerah, cabang dan sektor-sektor untuk diminta pengumpulan dana-dana, yaitu ke daerah-daerah P. Siantar Kabupaten Simalungun, Aek Nabara, R. Parapat, Kisaran, DKI Jakarta, Binjai, Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Kabanjahe, Sidikalang, Tarutung, Padang Sumbar, Siborong-borong, Humbang, Barus, Sibolga, Padang Sidempuan Tapsel, Pkl. Brandan, Nusa Tenggara Timur, P. Samosir, Medan dan sektor-sektor, dan lain-lain.

Waktu berjalan terus, tetapi patung ni Omputta Simataraja tidak kunjung tiba, dan berita dari yang menjanjikan pun tidak ada.

Dan sejak tahun 1983 beberapa orang Pengurus Pusat berpencar :

  1. Ketua Umum: M.A. Simarmata gelar Voorzitter karena penyakitnya, pergi berobat ke Jakarta.
  2. Ketua I : M. Oswald Simarmata, karena sudah pensiun pergi meninggalkan Kota Medan untuk mencari nafkah
  3. Ketua II: R Benyamin Simarmata, telah meninggal dunia tahun 1981.

Bendahara I: Kenan Simarmata, sibuk urusan dagangnya di Jakarta. Dan yang tinggal menetap di Medan hanya Sekretaris: St. T.K. Simarmata dan Bendahara: A. Sarriman Manik. Maka dengan sendirinya Pengurus Pusat tidak bergerak lagi. Namun demikian Pengurus Pusat pernah mengusulkan kepada Pengurus Jakarta agar tugu tersebut diresmikan dalam keadaan tanpa simbol di atas tugu (maksud pertangiangan dan secara sederhana) tetapi ada yang tidak setuju.

Tidurlah beberapa lama dan tidak ada gerak lanjutan mengenai tugu ni Omputta Simataraja. Menurut hemat saya hal ini terjadi karena rasa persatuan dan kesatuan sudah kendor, dan seolah-olah tidak ada lagi hubungan darah atau yang disebut bloeds-verband (ikatan darah). Apakah karena Panitia silih berganti, ataukah karena tidak ada percaya-mempercayai antara satu dan lain, sehingga pada umumnya bersifat tidak mau tahu atau istilah lain “masa bodoh”. Demikianlah rupanya dan saya merasa tidak perlu mengungkapkan tetapi yang jelas “ndang di bereng mata, alai di bereng roha”. Dan pengurus Pusat pada prinsipnya tetap memelihara persatuan dan kesatuan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sejak tahun 1973 hingga saat ini Pengurus Pusat belum pernah melakukan kehendaknya tanpa lebih dahulu dimusyawarahkan. Jelas bahwa pertukaran-pertukaran Panitia pun adalah atas dasar musyawarah dan kata sepakat. Dan Pengurus Pusat belum pernah mendiskreditkan seseorang, dan walaupun ada prasangka yang buruk terhadap Pengurus Pusat, namun Pengurus tidak pernah menjawab langsung kepada yang ber prasangka, dan tetap berupaya melalui prosedur.

Kebetulan bulan Oktober 1988 M. Oswald Simarmata datang di Medan urusan keluarga, dan pergi ngomong-ngomong dengan St. T.K. Simarmata di ruang kerjanya Gedung SEA BANK Jalan Pemuda Medan, dan timbullah kesadaran kami berdua dan terbayang dihadapan kami perpadanan yang ditanam dibawah tugu.

Dan dalam kesempatan yang singkat itu, kami adakan Rapat Pengurus Pusat tiap tempat di rumah Saudara M. Oswald Simarmata, Jalan Sei Asahan No. 15 yang dihadiri 5 orang yaitu :

  1. Ketua I : M. Oswald Simarmata
  2. Sekretaris Umum : St.T.K. Simarmata
  3. Bendahara I : Kenan Simarmata
  4. Bendahara II : a. Sarriaman Manik
  5. Penasehat : Jahuria Simarmat

Dan keputusan rapat adalah seperti tersebut dalam surat Edaran Pengurus Pusat tanggal 25 Oktober 1988 No. 02/PSB/P/1988 yang menyatakan supaya Tugu diresmikan menurut keadaan serta kemampuan dan pomparan ni Ompunta Simataraja. Beberapa Cabang menanggapi Surat Edaran tersebut, secara positif terutama Jakarta Raya. Hal ini dapat diketahui pada saat Pesta Bona tahun 1989 di Jakarta dan membacakan langsung surat edaran tersebut kepada hadirin. Dan dalam hal ini Pengurus Pusat berupaya untuk segera membentuk Panitia Peresmian. Maka diadakanlah beberapa kali perteman dan akhimya diadakanlah Rapat lengkap di Jalan Purwo No. 6 Medan tanggal 12 Februari 1989. Terbentuklah Panitia mencakup seluruh materi yang belum rampung dan bukan hanya peresmian tetapi juga penyelesaian pembangunan tugu dan namanya ialah: “PANITIA PENYELESAIAN DAN PESTA PERESMIAN TUGU OMPU SIMATARAJA”, dan hal ini dituangkan dalam surat keputusan Pengurus Pusat, tanggal 12 Februari 1989 No. 06/SK-PSB/P/1989 dan menetapkan bahwa Panitia bekerja dibawah koordinasi Pengurus Pusat, serta bertanggung jawab penuh sampai selesai pesta peresmian serta pengadaan dananya. Dan kami lampirkan foto copy dari surat keputusan tersebut serta susunan Panitia dan Seksi.

Setelah Panitia penyelesaian dan Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja (P4Tugu) menerima surat keputusan tersebut, dengan gerak cepat mengadakan pertemuan-pertemuan/ rapat-2 hari kerja di rumah Sdr. R.M. Simarmata, Ketua Panitia di Jalan Ampera XI No. 9 Glugur Darat Medan, dengan hasil kesimpulan sebagai Program Kerja P4Tugu sebagai berikut: Survey ke Bonapasogit tanggal 11 Maret 1989 dengan rombongan ialah : Raja Mula Simarmata: Ketua Pelaksana P4. Tugu

  1. Bersamen Srgh Simarmata: Pelaksana Teknik, Anggota
  2. Jabudin Srgh Simarmata: Penasehat Teknik, Anggota
  3. St. T.Kusman Simarmata: Sekjen Pengurus Pusat
  4. H. Apa Banjir Simarmata: Pembantu Umum Pengurus Pusat

Adalah melihat keadaan Tugu untuk diselesaikan dan akan dikerjakan serta diinventarisasi Pelaksana Teknik supaya diadakan anggaran biayanya, dan pembersihan lokasi.

Pengurus Pusat mengadakan rapat dengan mengundang Pengurus Panitia Pelaksana Bonapasogit, Pengurus Daerah Samosir dan Pengetua-pengetua di rumah Apa Ruspal Simarmata dengan acara memperkenalkan P4Tugu yang sudah ditetapkan Rapat Lengkap di Medan. Dan membuat informasi siapa yang dapat memberikan tanah untuk tempat perpindahan Balai Desa dan Balai Pengobatan yang ada di lokasi Tugu. Di dalam rapat berpendapat agar Kepala Desa, Gasal Simarmata melihat tanah yang cocok dan menghubungi yang punya tanah tersebut, dengan kesimpulan dibuatlah surat untuk menghubungi Sdr. Oskar Simarmata, SH., di Medan, Maka Pengurus dan rombongan pergi menjumpai Sdr. Oskar Simarmata SH., dan keluarga ke rumahnya di Medan, dengan tulus ikhlas dari hati dapat menyediakan tanah perpindahan Balai Desa dan Balai Pengobatan demi untuk keindahan tugu Ompu kita.

Setelah berulang kali rapat diadakan, di rapat terakhir dapatlah dirumuskan perincian yang dikerjakan dan anggaran biaya dalam keputusan rapat tanggal 23 Juli 1989 dan disetujui Ketua Umum J.F. Simarmata, BSc dan Sekretaris Umum P4Tugu dari Jakarta dengan surat tanggal 26 Oktober 1989 No. 02/P4TOSS/PSB/X/’89, perihal jawaban atas surat Ketua Pelaksana P4 Tugu Medan Raja Mula Simarmata.

Dan diputuskanlah Simbol/ Lambang Tugu adalah: “PATUNG OMPU SIMARMATA DAN OMPU LAHATMA BORU LIMBONG SIHOLE” di atas Tugu dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan tugu.

Pembersihan Lokasi Tugu diadakan dengan memindahkan BALAI DESA dan BALAI PENGOBATAN ketempat tanah yang diberikan oleh Sdr. Oskar Simarmata SH., dan nampaklah dipandang mata dengan bebas dari pasar ke Tugu Ompu Simataraja Simarmata.

Setelah rampung Program kerja P4Tugu ditentukanlah untuk memulai pekerjaan dan terlebih dahulu diadakan partangiangan mohon doa restu dari Tuhan dan Sahala Ompu Simataraja. Dan diadakanlah tanggal 3 Januari 1990 di lokasi Tugu di Toguan Bonapasogit dengan makan bersama oleh utusan yang diundang Ketua Pelaksana secara lisan. Di dalam pertemuan itu Ketua Pelaksana Sdr. Raja Mula Simarmata mengatakan kata sambutan dan mengumumkan bahwa P4Tugu akan memulai kerja dengan membuat Simbol di atas Tugu ialah TATUAN dan Patung Ompu Baoa dan Ompu Boru di jabu Bona sesuai dengan tona di dalam mimpi saya. Dan diminta kita menyetujuinya supaya segera dikerjakan dan hampir semua di dalam pertemuan itu setuju asalkan segera dimulai, tetapi hanya beberapa orang yang menyatakan agar usul baru ini dibawakan dahulu dalam Rapat Pengurus dan Panitia untuk diputuskan untuk karena didalam program kerja sudah ditetapkan Simbol Patung Ompu.

Dalam hal tersebut di atas Pengurus Pusat Punguan di Medan membuat surat kepada Ketua Umum P4Tugu di Jakarta agar menaruh perhatian dalam penggantian simbol oleh Ketua Pelaksana P4Tugu Medan dibawakan dahulu ke Rapat Pengurus dan Panitia, baru dikerjakan demi menjaga keserasian kerja sesama pengurus.

Dan sangat beruntunglah kita bahwa Panitia yang terakhir ini ada mendapat tona dalam mimpi dari Sahala Ompu Simarmata untuk lebih bergiat dan lebih maju serta lebih berani untuk memulai penyelesaian bangunan tugu ini dari pada Panitia-panitia terdahulu.

Makanya Ketua Pelaksana Sdr. R.M. Simarmata Medan bersama Panitia di Pematang Siantar terus memulai pekerjaan tanggal 12 Januari 1990 untuk membangun penyelesaian tugu dan bergotong royong terus menerus tiap hari Sabtu turun ke Bonapasogit baik dari P. Siantar, dari Medan, dari Binjai dan daerah lainnya.

Dan ada pihak boru/bere memberikan makan natabo kepada Tukang dan Panitia di lokasi Tugu, dan Panitia lupa mengajak turun serta Pengurus Pusat untuk mencicipi makanan yang dibawakan pihak boru/bere tersebut.

Memang alangkah baiknya jika Panitia mengundang Pengurus Pusat turut serta makan natabo itu, dengan demikian nampaklah kekompakan di dalam satahi saoloan pomparan Ompu Simataraja sesuai dengan jiwa dari Parpadanan yang dibuat bersama itu.

Pada tanggal 27 Maret 1990 pihak boru pomparan Ompu Simataraja di Medan yang diprakarsai Sdr. Drs. J. Apa Gestapo Sinabutar, Sdr. MR. Sihaloho, Sdr. St.A.S. Manik, dan boru lainnya mengadakan pertemuan keluarga atau sarasehan di rumah Sdr. MR. Sihaloho, Pasar V, Jalan Binjai Medan, dengan mengundang Pengetua-pengetua Keluarga Simarmata termasuk Pengurus Pusat dan Ketua Pelaksana P4Tugu Medan. Di dalam pertemuan ini ada saling pengertian antara pihak Boru dan hula-hula dan bertukar pikiran dengan hati terbuka terlebih-lebih dalam acara Adat dengan hikmah dan berfaedah sekali dalam penyelesaian dan akan mengadakan Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja. Dalam pembicaraan masing-.masing terdengar pendapat dan pengertian yang berbeda-beda tetapi maksudnya searah demi persatuan dan kesatuan dengan hati yang tulus demi pengnhormatanlamal kepada Sahala Ompu Simataraja. Dan semua yang hadir dipertemuan itu saling maaf memaafkan bersalaman tangan, dan Ketua Pelaksana P4Tugu membuat rencana rapat-rapat kerja untuk persiapan Tonggo Raja dan menghadapi Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata. Dan ketua Pengurus Pusat Sdr. Oswald Simarmata mengucapkan terima kasih kepada pihak boru, dan sama-sama berdoa kepada Tuhan mohon berkat.

Dalam hal penyelesaian pembangunan Tugu ini Ketua Pelaksana berjalan dengan sukses dapat menyelesaikannya dan pengadaan dana-dananya serta mengirimkan surat-surat edaran berupa usul-usul dan akan diputuskan di dalam rapat-rapat menjelang Tonggo Raja di Bonapasogit.

Tanggal 12 April 1990 rombongan P4Tugu yakni Ketua Umum J.F. Apa Gaya Simarmata, Sekretaris Umum : Drs. Rudy U Simarmata dan P4Tugu DKI, Sdr. Amir Simarmata dan St. Berlin Simarmata datang dari Jakarta ke Medan untuk menghadiri Tonggo Raja tanggal 15 April 1990 di Bonapasogit. Rombongan ini terlebih dahulu mengadakan pertemuan di Medan dengan Pengurus Pusat Punguan dan Ketua Pelaksana P4Tugu Medan dalam rangka membicarakan bahan-bahan yang perlu dibawakan ke Rapat dan Tonggo Raja yang terlebih dahulu dimusyawarahkan dan dimufakati

Tanggal 14 April 1990 diadakanlah Rapat lengkap di lokasi Toguan Bonapasogit yang dipimpin Ketua Umum P4 Tugu yaitu Sdr J.F. Apa Gaya Simarmata yang dihadiri Pengurus Pusat, Daerah, Cabang, Sektor, Raja Sitolu Tali Bius Simarmata. Ketua Pelaksana P4Tugu, dan Pengitua/Tokoh-tokoh Simarmata dan Boru/Bere, dan menentukan bahan persiapan ke Tonggo Raja dan Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata.
Dalam kata pembukaan Ketua Umum lebih dahulu memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada hadirin dalam rapat ini, dan diharapkan Ketua Pelaksana Sdr. Raja Mula Simarmata membacakan laporan penyelesaian Tugu karena kita P4Tugu adalah parhobas parhalado sesuai dengan tugas yang kita terima dari Ulu ni Punguan kita adalah Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia.

19.1. Demikian laporan Ketua Pelaksana P4Tugu adalah sbb:

Penyelesaian Tugu sudah hampir rampung yaitu : Patung Ompu Simataraja dan Ompu Lahatma Br. Limbong Sihole sudah siap dibuat di jabu bona Monumen Tugu seperti yang kita lihat.

Lambang/ simbol di atas tugu adalah TATUAN sudah siap dibuat yang menggambarkan kita sapanganan, dan satu kesatuan.

Tempat prasasti sudah siap hanya menuliskan Tona dan sipaingot dari Ompu Simataraja belum dibuat.

Servis Tugu seperti membeton keliling Tugu, melantai, mencat bahan Tugu sekali sudah siap dikerjakan, dan lain-lain.

Pembuatan Gapura di gerbang lokasi Tugu ada yang menyumbang dari keluarga Simarmata dan sudah mulai dikerjakan seperti berdirinya 4 tiang disitu, tetapi belum dilaporkan kepada Ketua Pelaksana, dan diharapkan Ketua Umum mempertegas hal itu.

Dan bahan-bahan untuk Tonggo Raja sudah dipersiapkan dan undanganpun sudah dikirimkan.

Pondasi pagar sudah dibuat keliling lokasi Toguan, tinggal pagarnya belum dibuat mengingat perluasan untuk tempat dalam Pesta Peresmian nanti.

Anggaran biaya yang sudah dipergunakan Ketua Pelaksana sebagai berikut

Untuk penyelesaian Tugu dan Pembersihan lokasi, pemindahan Balai Desa Balai Pengobatan Rp. 17.826.000,
Untuk membayar sisa borongan Tugu Tahun 1983 dp. Ketua Pelaksana Khusus SR. Simarmata Rp. 2.500.000;
Jumlah Penyelesaian Tutu sampai Tonggo Raja. Rp. 20.326.000,-
Dana-dana ini dikoordinir Ketua Umum/Ketua Pelaksana. Untuk rencana biaya Peresmian Tugu Rp. 10.000.000,-
Ditambah sumbangan Kerbau dari Anak dan Boru / bere Pomparan Ompu Simataraja sejumlah : 7 (tujuh) kepala
Demikian disampaikan laporan ini kepada Ketua Umum dan Rapat, dan kalau ada yang terlanjur maju dan kurang sesuai diharap dimaafkan dan terima kasih.
19.2. Ketua Umum menerima laporan pelaksanaan penyelesaian tugu dari Ketua Pelaksana Sdr. R.M. Simarmata sebagai pangkobasion l dikerjakan oleh P4Tugu dan disampaikan kepada Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna untuk menjadi bahan persiapan kita mengadakan Pesta Peresmian Tugu di Tonggo Raja, dan Pengurus Pusat untuk mengatur acara yang dibicarakan dalam rapat ini untuk menghadapi Tonggo Raja besok, demikian disampaikan.

19.3. Atas nama Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia yang diwakili Pengurus Harian St.T.Kusman Simarmata terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum P4Tugu dan Panitia lainnya atas penghormatan dan penghargaan kepada Punguan yang kita bina serta membuahkan hasil dalam pembangunan tugu Ompu yang kita hormati.

Dalam laporan Ketua Pelaksana tentang penyelesaian Tugu sudah didengar dan dilihat serta disetujui oleh Anggota Rapat semuanya, dengan ini kami pengurus Pusat Punguan mengawali semua pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Pelaksana Sdr. R.M. Simarmata dan P4Tugu atas kebijaksanaan dan kemampuan untuk menyelesaikan bangunan Tugu ini tepat pada waktu yang ditentukan. Dan menurut penghunjukan Ketua Umum bahwa Pengurus Pusat menetapkan acara yang dibicarakan dalam Rapat lengkap ini, dengan ini kami sarankan bahwa materi pokok persiapan ke Tonggo Raja adalah “PESTA PERESMIAN TUGU OMPU SIMATARAJA RAJA SIMARMATA” dan yang berkaitan dengan Peresmian, dengan ketentuan sebagai berikut :

RAJA PANONGGO adalah semua pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata (Namangkasuhuton) nadi desa naualu yang diwakili oleh :

  1. Raja Bius Simarmata Sitolu Tali sebagai Pemangku Adat dan tempat asal marga Simarmata.
  2. Pengurus Pusat Punguan Simarmata & Boruna se Indonesia.
  3. P4 Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata
  4. Raja-raja Adat dan Pengituai/tokoh Keluarga besar Simarmata
  5. RAJA NATINONGGO adalah para Undangan dari Tulang dan Hula-hula Ompu Simataraja dan hula hula pangolion ni Anaknya yang tiga itu, dan yang bersaudara dari keturuan Ompu Tuan Binur dan Parna serta para undangan lainnya.
  6. Dan Juru bicara (Parsinabul) ditentukan oleh yang mewakili dari Hasuhutan.

Demikian disampaikan kepada pimpinan Rapat Ketua Umum P4Tugu untuk merealisasi acara Rapat selanjutnya dan terima kasih.
19.4. Pimpinan Rapat meneruskan Acara sesuai dengan saran dari Pengurus Pusat dengan membuat keputusan dari hasil musyawarah dan mufakat adalah sebagai berikut :

Ompu Simataraja Raja Simarmata dengan Ompu Lahatma boru Limbong Sihole adalah mendapat anak laki-laki 3 (tiga) orang dengan nama panggilannya tetap ialah:

  1. Sihahaan : Ompu Halili Raja Simarmata
  2. Sibitonga : Ompu Dosi Raja Simarmata
  3. Siampudan : Ompu Datuktuk Raja Simarmata

Nama-nama Ompu yang tiga ialah yang dituliskan didalam Parasasti dengan mengatasnamakan semua pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata.

Teks/tulisan kata kata di dalam Parasasti dan Piagam ialah :

TONA – HANGOLUAN :
Sada ma hamu tu dolok tu toruan di desa naualu, denggan ma hamu marsiurupan, marsiiring-iringan, marsiolo-oloan.
Balintang ma pagabe natinabo-taboan, arimu ma gabe ala olo hamu marsiolo-oloan, marsitungkol-tungkolan.

PODA TU HAMU ANAKKU :
Hamu anakku natolu, marsianju-anjuan ma hamu, jala rap ma hamu sapangan sian TATUAN na hutinggalhon i, dibagasan sada ni roha.

Napatotahon :
Jadwal acara pelaksanaan Pesta Peresmian Tugu adalah 3 (tiga) hari: Hari Kamis tgl. 28 Juni 1990: Mangalahat Lombu

Hari Jumat tgl. 29 Juni 1990: Mangalahat Horbo

Hari Sabtu tgl. 30 Juni 1990: Mangalahat Hoda.

Pengaturan Adat sebagai Koordinator dan Raja Parsinabul ditetapkan Raja Adat Sitolu Tali, dan dibantu Seksi Adat P4Tugu dan Bidang Adat Pengurus Pusat.

Tanggal 15 April 1990 (Minggu) jam 12.00 WIB, diadakan Tonggo Raja di Bonapasogit Negeri Simarmata P. Samosir, untuk meresmikan serta memestakan Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata, dan Ompu Lahatma Boru Limbong Sihole, dan dihadiri ialah :

Tulang Manurung dari Sihotang adalah Tulang Ompu Simataraja.

Hula-hula Limbong Sihole dari Limbong adalah Hula hula Pangolian Ompu Simataraja.

Hula-hula Marga Sihaloho Sinapuran dari Janjimaria Parbaba adalah pangolian Anak Sihahaan Ompu Halili Raja.

Hula-hula Malau Raja dari Rianiate adalah pangolian Anak Sibitonga Ompu Dosi Raja.

Hula-hula Sinaga dari Urat adalah pangolian Anak Siampudan Datuktuk Raja.

Dan Haha Anggi Lango Raja, Saing Raja, Deak Raja, dongan sapadan Raja Turnip dan Raja Siallagan. Dongan tubu pomparan Raja Naiambaton (Parna), dan hombar Bius Sihusapi, Tandarabun, Pinto.

Dan semua utusan Keluaga Besar Punguan Simarmata dan Boru/Bere dari desa naualu.

Dan semua yang hadir di dalam Tonggo Raja ini berjumlah 500 orang.

Dan semua Tulang-tulang – Hula-hula dan Haha-Anggi dongan Tubu serta para undangan dan Pemerintah setempat merestui dan mendoakan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata yang sudah ditentukan hari tanggalnya berjalan dengan baik dan mendapat berkat/pasu-pasu kepada semua pomparannya. Maka dengan ini Pengurus Pusat dan P4Tugu mengharapkan semuanya kita pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata sama-sama mendukung dan bertugas sesuai dengan hasil Rapat tanggal 14 April 1990 dan Tonggo Raja tanggal 15 April 1990 untuk mensukseskan atau patongamhon Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata yang sudah kita tentukan R.M.E. Simarmata : meninggal tahun 1978, sebagai Penasehat.

  • Residen Kenan Srgh Simarmata : Juni 1981, Penasehat
  • Letkol Sohor Simarmata : Oktober 1981, Penasehat.
  • Drs. R. Benyamin Simarmata, 24 Oktober 1981, Ketua II
  • Kampung Barsak B. Sunarmata, l5 Nopember 1981, Penasehat
  • Somuntul Simarmata : Penasehat
  • Ompu Birong Simarmata : Penasehat
  • Kelas Ginting Simarmata : Penasehat
  • M. Albinus Simarmata gelar Voositter : Juli 1986: Ketua Umum.
  • Jamintar Simarmata : Pembantu Umum
  • Markuel R. Simarmata : Pembantu Umum
  • Am. Jamain Simarmata : Penasehat
  • Kenan Simarmata : Agustus 1989 : Bendahara I.
  • Ny. Kenan Simarmata Br. Tobing : Juli 1990 termasuk Penggerak.
  • Letkol Pd. P.D. Simarmata : April 1990: Pembina P4T.

Untuk ini marilah kita berdoa sejenak menurut keyakinan masing-masing, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa menerima mereka dan diampuni semua dosa-dosanya serta menempatkan mereka di tempat yang sewajarnya.

Dalam rangka menyongsong Pesta Peresmian Tugu, dimana Pelaksana P4Tugu dan Seksi-seksi mempersiapkan dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan dan keputusan di Tonggo Raja, yaitu :

Menyelesaikan mencat Tugu, pembersihan dan meratakan lokasi Tugu dan mengadakan Gotong royong yang di sponsori oleh Raja Sitolu Tali yang mengajak semua keluarga Simarmata dan boru, bere turut serta ambil bagian, antara lain dari daerah Simarmata, Parbaba, dan Lumban Suhu-suhi dengan bergiliran mulai dari tanggal 5 sampai tanggal 9 Mei 1990.

Dan mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan untuk mempersiapkan Pesta Peresmian Tugu yang sudah dekat waktunya.

Dan juga memikirkan dana-dana yang mendukung persiapan itu, oleh karena dana yang diharapkan dari daerah-daerah belum ada yang mengirimkan kepada P4Tugu di Medan

Dan tanggal 18 Mei 1990 Pengurus Pusat bersama Pelaksana P4 Tugu Medan pergi berkunjung ke lokasi Tugu di Bona pasogit dengan melihat penyelesaian Tugu sudah rampung dan lokasi halaman Tugu sudah merata serta ranting kayu jabi-jabi yang menghambat pandangan terhadap Tugu telah dijagari, maka luas dan teranglah dipandang mata.

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa pencipta alam semesta dapat mengabulkan maksud dan tujuan kita semua pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata untuk mengadakan Pesta Peresmian Tugu Ompo Simataraja yang kita hormati itu

Demikianlah kami perbuat susunan Sejarah berdirinya Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata ini, walaupun sampai 17 tahun kita menunggu penyelesaian dan peresmiannya, dalam hal ini adalah mendorong hati kita semua untuk mengenal diri di dalam persatuan dan kesatuan yang kita bina di dalam Punguan Simarmata & Boruna, dan kami dari Pengurus Pusat merasa diri kami kurang mampu dan berwibawa kami mohon kita semua memaafkannya.

Marilah kita sukseskan dan meriahkan Pesta peresmian tugu: OMPU SIMATARAJA RAJA SIMARMATA DAN OMPU LAHATMA BORU LIMBONG SIHOLE.

SUSUNAN PENGURUS PUSAT/PANITIA TUGU SIMATARAJA PUNGUAN SIMARMATA & BORUNA SE – INDONESIA DI MEDAN
I.PENASEHAT :
Raja Marwa Efendy Simarmata (+) Medan
Residen Pens. Kenan Srgh. Simarmata (+) Medan
KoI. Raja Parmata Jakarta
Mayor Pens. Ningan Raja Srgh. Simarmata Binjai
Kol. T.S. Marjans Srgh. Simarmata Kalimantan
Letkol. Sohor Simarmata (+) Binjai
Borsak Bonar Simarmata (+) Medan
Drs. Cornelius Simarmata Jakarta
Toga Raja Simarmata Medan
Amar Lumain Simarmata (+) Simarmata Samosir
Ompu Birong Simarmata (+) Simarmata Samosir
Jakobus Simarmata Simarmata Samosir
Sonuntul Simarmata (+) Lambun Suhisuhi Samosir
Kelas Ginting Simarmata (+) P. Siantar, Simalungun
Wismar Srgh. Simarmata P. Siantar / Simalungun
Jahuria Simannata Medan

II. KETUA UMUM :
Mangga Albinus Gelar Vorsitter Simarmata (+) Medan KETUA:
Mangara Oswald Simarmata Medan
Oloan Herlin Simarmata SH. Medan
R. Benjamin Simarmata BA. (+) Medan
Drs. Waldemar Simarmata Jakarta
Drs. Baren Srgh. Simarmata Jakarta
Walikota L.U.KoI. Laurimba Srgh. Simarmata P. Siantar / Simalungun
RM. Kamar Simarmata Binjai
Dr. R. Simarmata Pangurusan / Samosir

III.SEKRETARIS :
St T. Kusman Simarmata Medan
Drs. Raja Simarmata Medan
William Simarmata Medan
Drs. Rudy Simarmata Jakarta
Tomoc Raja Simarmata Jakarta
As. Werlana Budiman Simarmata Sidamanik/ Simalungun
P. Cyrillus Simarmata Simarmata / Samosir

IV. BENDAHARA:
Kenan Simarmata (+) Medan
A. Sanman Manik Medan
Marben R Sihaloho Medan
Jamara Franklin Simarmata Jakarta
Ir. Maruli Tua Simarmata Jakarta
Senang Robinson Simarmata P. Siantar / Simalungun
Gasal Simarmata Simarmata J Samosir

V. PEMBANTU UMUM :
Djamintar Simarmata (+) Medan
Hokkom Simarmata Medan
Osmar Simarmata Medan
Markuel R Simarmata (+) Medan

Susunan Pengurus Pusat / Panitia Tugu PUNGUAN SIMARMATA & BORUNA tersebut di atas ditetapkan dan diresmikan sesuai dengan Rapat Anggota dan Pengurus Cabang serta dihadiri oleh Tokoh/Pengetua – Pengetua Simarmata pada tgl. 28 Januari 1973 di Jln. Purwo No. 6 Medan dan disempumakan di Rapat Pengurus tgi. 4 Pebruari 1973 di Jl. Sei Asahan No. 15 Medan.

Demikianlah susunan Pengurus Pusat ini diperbuat untuk diketahui dan ditaati oleh yang berkepentingan.

Medan, tgl. 4 Februari 1973.

Ketua Umum,                    Ketua,                  Bendahara,            Sekretaris,
dtn.                         dtn.                       dtn.                         dtn.
(M.A. Simarmata) (M.O. Simarmata) ( K. Simarmata) (St. T.K. Simarmata)
Gelar Versitter

Back to top button