Setelah Tiga Kali Pergantian Panitia, Dan Selama 17 Tahun Menunggu
Medan, SIMARMATA.or.id – Untuk mendirikan Tugu Ompu Simataraja harus ada persatuan (punguan) untuk menyatukan pendapat oleh St. T.K. Simarmata lalu membuat rencana program dimana lebih dahulu dibentuk Punguan Daerah Medan dan kemudian dibentuk Pengurus pusat Punguan se Indonesia untuk mensponsori pendirian Tugu Ompu Simataraja.
St. T.K. Simarmata pergi menemui para pengetua-pengetua Simarmata yang ada di kota Medan untuk bertukar pikiran yakni, Bapak Kampung BB. Simarmata, Bapak RME. Simarmata, Bapak M. Oswald Simarmata, Bapak Residen Kenan Saragih Simarmata, Bapak Kenan Simarmata Bapak, Toga Raja Simarmata, Guru B.R. Simarmata, BA., Wiliam Simarmata, Hakim OH. Simarmata, SH., dan yang lain.
Pada pertemuan itu semua setuju dan sepakat mendirikan Tugu serta membentuk Punguan di Medan.
Lalu beberapa hari kemudian Hokkom Simarmata (Ap. Banjir) datang dari Jakarta untuk menyampaikan pesan Bapak M.A. Simarmata Gelar Vorsitter (Orangtua dari OH Simarmata) kepada St.T.K.Simarmata, yang isinya mengucapkan terima kasih atas usahanya di Medan dalam upaya menggerakkan pendirian Tugu.
Hokkom Simarmata (Apa Banjir) juga berjanji untuk mendampingi St.T.K. Simarmata dalam urusan punguan ini.
Setelah mendapat pesan dari M.A. Simarmata , St. T.K. Simarmata beserta keluarga pulang ke Bonapasogit untuk bertahun baru, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1972 dan berkunjung menemui Ompung Ap. Gorat Simarmata di Simarmata untuk mencari tahu dan meminta informasi tentang tanah bersejarah milik Ompu Simataraja sekaligus berjiarah ke Makam Ompu Dosi Raja di Toguan. Dan orang tua kita yang dijumpai di Bonapasogit pun menyetujui membuat Tugu Ompu Simataraja.
Setelah Punguan Simarmata dan Boruna se Indonesia merangkap Panitia Tugu Ompu Simataraja diresmikan pada tanggal 28 Januari 1973, maka pada tanggal 15 Februari 1973 disyahkan rencana kerja sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan Tugu dan yang lainnya.
Di tanggal 24-26 Februari 1973 panitia melakukan survey ke Bonapasogit Negeri Simarmata untuk melihat lokasi Tugu dan sekaligus untuk melantik Pengurus Cabang Daerah Pulau Samosir.
Setelah peletakan batu fondasi dengan penanaman Surat Parpadanan, tepat 26 Juni 1973, penyelesaian fondasi ini terhenti sampai tahun 1980.
Maka lanjutan pembangunan tugu terkatung-katung, maka Pengurus mengundang para Pengetua cabang dan mengadakan rapat, dan oleh Rapat memutuskan supaya dibentuk Koordinator Pembangunan Tugu dengan terpilihnya Brigjen Raja Permata sebagai Ketua Koordinator di daerah-daerah.
Namun, setelah berjalan beberapa bulan, belum nampak titik terang, maka oleh Pengurus Jakarta tidak tinggal diam, mereka berusaha dan mengumpulkan dana dan mengantarkan langsung ke Medan.
Kedatangan mereka disambut dengan penuh kegembiraan dan suasana damai, dan pertemuan diadakan di rumah Saudara M. Oswald Simarmata Jalan Sei Asahan No. 15 Medan.
Meraka yang datang diantaranya, Drs. Waldemar Simarmata, J.F. Apa Gaya Simarmata, BSc, Drs. R.U. Simarmata, Dr. M. Simarmata dan Batubara dari pihak boru.
Tepat hari Minggu tanggal 29 Juni 1980, sebelum acara penyerahan uang, lebih dahulu pagi itu diadakan acara parmingguan (Gereja) yang dipimpin oleh St. T. Kusman Simarmata. Kolekte yang terkumpul, ditetapkan sebagai sumbangan kepada Gereja di Negeri Simarmata P. Samosir. (js)
credit photo: dr. Monang Simarmata