WTP dan Dedi Diprediksi Lolos, Perebutan DPD-RI Tinggal Posisi 3 dan 4
Data ter-update dari rekapitalisasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum Sumut di 26 kabupaten/kota, terlihat berada di posisi teratas adalah WTP Simarmata (nomor urut 38). Perolehan suaranya 571.402. Berada di urutan kedua Dedi Iskandar Batubara (nomor urut 26), 451.238 suara.
Sejumlah saksi calon anggota DPD yang hadir di acara rekapitulasi menyatakan perebutan terpanas saat ini adalah untuk posisi ketiga dan keempat. WTP dan Dedi tidak akan tergeser lagi.
“Nggak mungkin lagi Pak Pendeta WTP dan Dedi dikalahkan, sekarang perhatian pada peringkat ketiga dan keempat siapa yang akan mendapatkan,” kata sandi Abdul Hakim Siagian (nomor 21).
Selain Abdul Hakim, Badikenita (23), Darmayanti Lubis (25), Faisal Amri (27), Muhammad Nuh (30) dan Parlindungan Purba (31) adalah juga calon-calon lain yang masih berkesempatan menduduki dua “kursi sisa”.
Sementara ini Muhammad Nuh (30) berada di urutan ketiga (322.314 suara) dan Badikenita (23) di nomor empat (319.932 suara). Berikutnya di nomor urut lima dan seterusnya adalah Faisal Amri, Darmayanti Lubis, Abdul Hakim dan Parlindungan Purba.
Dari Kepulauan Nias, kemungkinan yang akan mendulang suara adalah WTP dan Badikenita mengingat wilayah tersebut penduduknya kebanyakan beragama Kristen.
Sedangkan untuk Medan dan Deliserdang, suara dengan jumlah total 2,8 juta tersebut akan dibagi bersama. Semua calon memiliki basis pendukung sesuai dengan identitas yang dimiliki. Terutama etnis dan agama.
Gustom, tim sukses Abdillah yang merupakan calon nomor 39, berharap mereka mendapat suara setidaknya 300.000.
“Kalau Abdillah bisa dapat suara 300.000 dari Medan dan Deliserdang, masih ada harapan terpilih,” tutur Gustom.
Yang pasti, bagi Parlindungan Purba dan Darmayanti Lubis, yang masih berstatus anggota DPD (incumbent), mereka kini harap-harap cemas. Dari posisinya saat ini, keenam dan kedelapan, keduanya sama-sama terancam tercampak.