Kabupaten Banggai Jadi Lumpung Padi Kedua di Sulawesi Tengah: Prof. Tualar Simarmata Sampaikan Pengenalan Teknologi IPAT-BO
Banggai, SIMARMATA.or.id – Hadir sebagai narasumber guru besar fakultas pertanian yang juga Direktur Inovasi, Korporasi Akademik, dan Usaha Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir.Tualar Simarmata., M.S, menyampaikan tentang Sejarah dan pengenalan teknologi IPAT-BO, selanjutnya paparan Tenaga Ahli Teknologi; Yedid Nenobais, tentang implementasi dan tahapan-tahapan penerapan Teknologi. ; Prof. Dr. Hasrial Aswidinnoor dari IPB, mengurai tentang pengenalan varietas pafi tipe baru IPB 3S dan IPB 4S, yang berbeda dengan padi dari arsitektur varietas revolusi hijau.
Pemerintah Kabupaten Banggai terus mendorong peningkatan hasil pertanian dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan. Hal tersebut guna membantu kebutuhan pangan nasional dan masyarakat Banggai sendiri.
“Kegiatan ini adalah bagian dari visi misi saya dan bupati terpilih, agar menjadikan pertanian yang utama, dan mandiri pangan. Sampai saat ini Banggai merupakan lumbung padi ke-2 se sulawesi tengah setelah Parigi. Di arapkan dengan adanya program ini Banggai bisa menjadi urutan pertama,” ucap wakil Bupati Banggai, Mustar Labalo Sabtu,20 Mei 2017 di balai pertemuan dan pelatihan Kantor dinas Tanaman Pangan Hortikultura.
Kemenristekdikti yang diwakili Syacrial Annas Fasihu menyatakan pihaknya mendukung program pemerintah Kabupaten Banggai dengan memberikan intensif dan menjadikan kabupaten yang mandiri benih, agar tidak ada ketergantungan dari daerah lain guna peningkatan produk padi dan swasembada beras.
“Demi terwujudnya Banggai sebagai lumbung pangan, akan dilakukan penerapan teknologi seluas 80 Ha terpusat dan Penagkar benih sidenuk seluas 30 Ha menyebar disemua daerah yang akan serempak penanamannya pada bulan Juni 2017,” tutup Syachrial Annas Fasihu.
Kemenristekdikti mengawalinya dengan program Training Of Trainer (TOT) Implementasi IPAT-BO selama dua hari kepada para PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), gabungan kelompok tani dari Kecamatan Batui, hadir juga perwakilan Akademisi diantaranya Untika dan Unismu.