Akhirnya Hujan pun Turun di Samosir, Petani Mulai Bergairah
Samosir, SIMARMATA.or.id – Setelah sepuluh bulan lebih Kabupaten Samosir mengalami musim kemarau panjang yang mengakibatkan lahan pertanian mengering dan susahnya mendapatkan air minum, akhirnya dituruni musim penghujan akhir-akhir pekan ini.
Para petani yang selama ini melemah akibat hasil pertanian mereka gagal total tampaknya sudah mulai bergegas mengolah lahan pertaniannya meskipun belum pernah dituruni hujan lebat.
Seperti pantauan wartawan di beberapa desa baik di Kecamatan Pangururan maupun Ronggurnihuta para petani beraktivitas seperti biasanya.
“Syukurlah hujan ini sudah mulai turun, sudah lama kita tunggu-tunggu mengingat lamanya musim kemarau dan susahnya mendapatkan air minum.
Kita masyarakat petani yang berdomisili di “Dolok” ini sangat terbantu karena sulitnya mendapatkan stok air. Dan kita sudah bisa kembali melakukan aktivitas bertani seperti biasanya,” tutur Ama Lenny (43) kepada wartawan di ladang pertaniannya Desa Harapohan, Selasa (1/11).
“Melihat curah hujan yang turun, sepertinya belum memuaskan, karena tanah pertanian sudah terlalu lama gersang (retak). Mudah -mudahanlah kedepannya hujan semakin lebat,” harapnya kemudian,
Di tempat berbeda M boru Manik (39) warga Desa Lumban Suhi Kecamatan Pangururan mengatakan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah turunnya hujan.
“Mauliate ma tu Tuahan i, las roha ro udan on. (Terimakasih kepada Tuhan. Senang hati kita turun hujan ini’red). Sudah bersusah payah kita selama hampir satu tahun ini tidak dituruni hujan, sangat menderita memang, asli hasil perekonomian menurun drastis,” katanya.
Dia menyebut, ini menjadi pelajaran buat masyarakat Samosir, bagaimana menjaga lingkungan Samosir ini ke depannya.
“Kemungkinan besar akibat dari ulah tangan kita sendiri yang sangat rakus dan jahil, maka lingkungan rusak,” ungkapnya. (samosirgreen.com)