Rosnika br Simarmata Asal Pansur Sihusapi, Enam Hari Dicari Ternyata Sudah Jadi Mayat
Siantar, SIMARMATA.or.id – Identitas mayat perempuan yang ditemukan ngambang di pinggiran perairan Danau Toba, tepatnya di Desa Pardamean, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasa, Minggu (16/10) malam lalu, sekira pukul 23.00 WIB terungkap.
Identitas mayat berhasil diketahui melalui pemberitaan media oleh keluarga. Identitas mayat perempuan tersebut diketahui bernama Rosnika br Simarmata (34), warga Jalan Siagul, Kelurahan Durian, Kecamatan Bahjenis, Kota Madya Tebing Tinggi.
Di temui di Ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, Sabtu (22/10), saat dimintai keterangan tentang pengungkapan identitas mayat perempuan tersebut, Liber Malau (34), mengaku suami korban, membenarkan jika mayat perempuan yang ditemukan ngambang di pinggiran perairan Danau Toba adalah istrinya bernama Rosnika br Simarmata (34).
“Benar jenazah perempuan ini adalah istri saya, ibu kandung dari kedua anak saya. Kami berdomisili di Jalan Siagul, Kelurahan Durian, Kecamatan Bahjenis Kota Madya Tebing Tinggi,” aku Liber Malau diamini beberapa orang keluarganya saat di ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih Siantar.
Diceritakan Liber Malau, istrinya ada mengidap sakit asam lambung, rencananya mau dibawa berobat ke Penang, namun istrinya tidak mau. Awalnya, Minggu ia permisi mau pangkas rambut, gak tahu kenapa ia berada di Ajibata.
“Mertuaku tinggal di Pancur Sihusapi Kabupaten Samosir. Anak kami dua,yakni perempuan berumur lima tahun dan laki masih berumur 1,2 tahun. Senin kemarin passport keberangkatan kami ke Penang sudah siap dan dalam Minggu ini kian saya berangkat membawa dia untuk berobat ke Penang. Penyakit asam lambungnya itu sebulan ia resahkan,” ujar Malau dengan wajah sedih dan tetesan air mata, menangisi jenazah istrinya yang terbujur kaku di ruang Forensik RSUD Djasamen Saragih Siantar.
Malau menuturkan bahwa korban pergi dari rumah pada Minggu siang (16/10), sekira pukul 13.30 WIB, permisi hendak pangkas rambut. Di mana saat itu suami korban sedang mengayun anaknya. Korban pergi memakai pakaian kaos warna coklat bergaris garis, celana pendek, pakai kerabu (anting-anting) emas, dua buah cincin dijari manisnya (cincin pernikahan mereka), kalung emas dan tidak membawa apa-apa. Dan setelah pergi istrinya tak kembali lagi.
“Pergi dulu aku ya Bang mau pangkas. Kutemani kau Mak, enggaklah. Aku aja pergi sendiri,” ungkap Malau mengulang kembali pembicaraan terakhir ia dengan istrinya
“Tidak ada kami ribut Bang, permisinya dia sama aku mau pangkas dibilangnya. Selama ia tidak pulang, saya susah tidur, Bang, kucari-carinya dia. Setelah ia pergi dan tak kembali lagi, dua malam saya bermimpi, Bang. Dia pakai pakaian yang bagus dan cantik sambil menangis minta maaf. Dalam mimpi saya itu, saya ajak dia pulang, tapi ia tidak mau dan merasah malu, namun saya tetap membujuk dan berusaha mengajak dia pulang, ternyata inilah kejadiannya. Istri saya sudah tiada. Gimanalah kedua anak saya yang masih kecil-kecil bang,” ucapnya sambil menangis.
Sebelumnya, warga yang tinggal di Desa Pardamean Kecamatan Ajibata Kabupaten Tobasa Minggu (16/10) malam sekira pukul 23.00 WIB mendadak heboh. Hal itu disebabkan mayat wanita tanpa identitas memakai kaos warna coklat bergari gari ditemukan telungkup di Pelabuhan Ajibata tepatnya Belakang Sopo Pagar Batu.
Mayat wanita pertama sekali ditemukan seorang nelayan. Dimana malam itu nelayan tersebut melakukan pencarian ikan diseputaran Danau Toba. Setiba di Pelabuhan Ajibata, Nelayan itu tiba tiba terkejut melihat sesesok mayat wanita telungkup dibelakang Sopo Pagar Batu.
Temuan itu pun diberitahu nelayan tersebut kepada warga setempat dan pihak kepolisian setempat. (ms)