Terimakasih, Kami Sekarang Sudah Punya Tugu yang Berdiri Tegak Sebagai Lambang Pemersatu
Medan, SIMARMATA.or.id – Tugu adalah pemersatu dan sebagai tanda hormat kepada Ompu dan alat mempersatu di dalam Punguan Simarmata di seluruh daerah Nusantara, tak heran bila kita harus menghormati dan menjaga hasil karya besar dari orang tua kita.
Foto diatas adalah bukti sejarah dalam pembangunan tugu, perlu kita ketahui bahwa kepanitiaan tugu ini sudah tiga kali mengalami pergantian, Kepanitiaan pertama adalah M.A. Simarmata gelar voorzitter ayahanda dari Oloan Herlin Simarmata SH mantan Ketua Umum Punguan Simataraja, kepanitiaan ini bekerja menyelesaikan fondasi tugu.
Kepanitiaan kedua dilanjut dengan penyelesaian pembangunan tugu setinggi 17 m (proses seperti terlihat pada foto diatas, ini dipimpin oleh S. Robinson Simarmata ayahanda dari dr. Monang Simarmata.
Penyelesaian dan pelaksana peresmian adalah kepanitiaan yang ketiga dipimpin oleh J.F. Simarmata dan R.M. Simarmata sebagai pelaksana.
Dalam Pelaksanaan pembangunan Tugu diatur dan dikoordinir oleh Pengurus Pusat merangkap Panitia di Medan dan Pelaksana-pelaksana yang memberikan Tugas dan tanggung jawab bekerja, dan diatur tahap demi tahap yaitu :
Tahap Pertama
Survey dan menentukan tanah atau lokasi untuk Tugu yang menjadi milik bersama Punguan Simarmata dan Boruna dan mempunyai historis.
Tahap Kedua
Peletakan Batu Pertama dan membuat Pondasi Tugu
Tahap Ketiga
Pembangunan Tugu dari pondasi sampai puncak.
Tahap Keempat
Penyelesaian membangun Patung Ompu, lambang di atas Tugu dan yang berkaitan dengan itu serta mengadakan Pesta Peresmian Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata.
Dalam sambutannya J.F. Simarmata disaat peresmian menyampaikan sejarah berdirinya Tugu Ompu Simataraja Raja Simarmata ini, walaupun sampai 17 tahun kita menunggu penyelesaian dan peresmiannya, dalam hal ini adalah mendorong hati kita semua untuk mengenal diri di dalam persatuan dan kesatuan yang kita bina didalam Punguan Simarmata dan Boruna, dan kami dari Pengurus Pusat merasa diri kami kurang mampu dan berwibawa kami mohon kita semua memaafkannya. (js)
credit photo: dr. Monang Simarmata