
Ngeri Kali, Tiba-Tiba Ratusan Ton Ikan di Danau Toba Mati Mendadak
Simalungun, SIMARMATA.or.id – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanter) Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menurunkan tim ahli untuk mengungkap penyebab kematian ratusan ton ikan dalam Keramba Jaring Apung (KJA) milik masyarakat di perairan Danau Toba.
“Tim ahli dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Diskanter Simalungun sudah turun ke lokasi Haranggaol. Penyebab kematian ikan-ikan itu nantinya akan diketahui,” ujar Kadiskanter Simalungun, Jarinsen Saragih, di Simalungun, Rabu (4/5).
Jarinsen mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian ratusan ton ikan dalam kerambah jaring apung tersebut. Namun, dugaan sementara bahwa musibah yang banyak merugikan masyarakat itu akibat kekurangan oksigen.
Kejadian itu membuat masyarakat secara bergotong-royong membersihkan perairan Danau Toba dari ratusan ton ikan yang ditemukan mati mengambang. Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.
Menurut Jarinsen, idealnya satu meter kubik per satu kilogram ikan, sedangkan di perairan ini mencapai kira-kira 6.000-an lebih keramba jaring apung.
Keadaan itu kata Jarinsen, diperparah dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung, sehingga tidak terjadi proses fotosintesis di keramba.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan program penertiban keramba dari Pemkab yang akan menjadikan Haranggaol sebagai tujuan wisata,” ujar Jarinsen.
Pemkab Simalungun bersama masyarakat, khususnya peternak melakukan pembersihan perairan Danau Toba dari ikan-ikan yang mati untuk dikubur.
Sudung Siallagan (38 tahun), seorang peternak ikan mengatakan, kematian ikan ternakan terjadi satu minggu lalu yang jumlahnya masih sedikit. (ant/rep)
Dalam kurun tiga hari lalu, terjadi kematian massal yang menimbulkan kebingunan dan kerugian bagi mereka.