Natal

Forum Kerukunan Beragama Digelar di Cirebon Jelang Natal

Jakarta, SIMARMATA.or.id – Forum kerukunan antarumat beragama digelar di Cirebon, Jawa Barat, sebagai salah satu wilayah yang dianggap paling majemuk di Indonesia karena masyarakatnya terdiri dari berbagai agama, keyakinan, paham, suku, bahasa, etnis, dan budaya.

Inisiator forum Marzuki Rais, dari Yayasan Fahmina, di Jakarta, Minggu, mengatakan menjelang perayaan Natal pada 25 Desember 2015 isu toleransi menjadi semakin relevan untuk dibahas.

“Selama ini Cirebon dianggap sebagai wilayah III yang rentan konflik karena keberagamannya. Oleh karena itu toleransi antar umat agama dan keyakinan hendaknya terus dipertahankan dan diupayakan untuk terus ditingkatkan,” katanya.

Dalam kerangka semangat itulah, kata dia seperti dikutip Antara, para penggerak dan penyuara toleransi yang terdiri dari berbagai komunitas di Cirebon selama bertahun-tahun tanpa lelah terus mengkampanyekan dan mengusahakan agar toleransi tetap terjaga di kota berjuluk bumi wali itu.

“Melalui berbagai forum seperti Forum Sabtuan yang merupakan forum lintas iman sejak 2000, Pelita atau pemuda lintas iman sejak 2011 berupaya untuk terus menyemai dan menjaga toleransi yang sudah terbangun di Cirebon,” katanya.

Ia menambahkan dalam perjalanannya dua organisasi informal ini, telah berhasil menjadi jembatan dan wadah komunikasi antar pemeluk agama dan keyakinan di Cirebon hingga bisa dipastikan selama beberapa tahun ini, tidak pernah muncul isu kekerasan atau konflik antar agama di Cirebon.

Kemudian dalan perkembangannya beberapa komunitas lain, juga melakukan hal yang serupa deperti Gerakan Pemuda Ansor, melalui Bansernya, setiap Natal tiba, mereka turut membantu menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dan Katolik dalam menjalankan perayaan Natal.

Demikian juga kelompok seni yang tergabung dalam Grup Kilungsu dari Institute Setudi Islam Fahmina (ISIF), pada 2013 di Gereja Katolik Bunda Maria setelah Misa Natal, mereka turut menghibur jemaat dengan lantunan-lantunan musik Nasionalisme dan kidung-kidung Cirebonan.

“Semua itu dilakukan dalam ikhtiar menjaga dan membangun kebersamaan untuk Indonesia damai,” katanya.

Pada Desember 2015, tepatnya pada 24 dan 25 Desember 2015 terdapat dua hari yang akan diperingati sebagai hari besar umat beragama, yaitu Maulid Nabi Muhammad bagi umat Islam dan Natal bagi umat Nasrani.

Untuk memelihara, melestarikan, dan membangun komitmen bersama dalam mewujudkan Indonesia damai tanpa diskriminasi dan konflik khususnya di wilayah Cirebon, The Islah Center Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Fahmina, Pelita, PSMTI, Forum Sabtuan dan Gusdurian Cirebon, mengadakan forum kerukunan antar umat beragama di Kota Cirebon pada 17 Desember 2015.

Acara berupa refleksi bersama dalam menyambut perayaan agama-agama untuk membicarakan isu-isu penting terkait kerukunan umat beragama yang harus dipertahankan dalam penguatan masyarakat yang majemuk di Wilayah III Cirebon.

Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan agama yang ada di Cirebon meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha juga penganut kepercayaan.

Pada kesempatan itu hadir ratusan peserta dari berbagai kelompok agama, mahasiswa, pemuda, pelajar, juga para pegiat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Cirebon. (herrybarus/hrb/satu)

Janner Simarmata

Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. (C.SP., C.BMC., C.DMP., C.PI., C.PKIR., C.SF., C.PDM., C.SEM., C.COM., C.SI., C.SY., C.STMI INT'l., CBPA., C.WI.) Humas DPP Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata Dohot Boruna Se Indonesia, di mana sebelumnya adalah Ketua Bidang Infokom DPP diperiode kepengurusan tahun 2008-2012, 2012-2016 dan 2016-2023. Dia juga yang mengelola website SIMARMATA.OR.ID sejak tahun 2008-2022, kini diangkat menjadi Dewan Pakar DPP.

Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button