Berita Samosir

Danau Toba Butuh Perawatan Serius

Medan, SIMARMATA.or.id – Danau Toba dulu yang dulu indah dan mempesona, sekarang telah tercemar. Kondisi Danau Toba dikelilingi tujuh kabupaten ini sudah dalam keadaan kronis dan membutuhkan perawatan serius dari semua pihak.

‘’Tapi Danau Toba tidak boleh hilang. Danau Toba akan dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, “ demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Ridwan Djamaluddin, Kamis (10/12). Dia hadir sebagai narasumber Diskusi Publik Danau Toba Menjadi Wisata Dunia” di Digital Library, Lantai IV, Universitas Negeri Medan (Unimed).

Hadir dalam acara itu, Rektor Unimed Prof Syawal Gultom, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Startegis Kementerian PU Rezeki Peranginangin, para pejabat militer dan sipil Sumut, pejabat teras Unimed, pemerhati lingkungan, pengusaha hotel, dan puluhan mahasiswa Unimed. Sebagai moderator diskusi Aripay Tambunan (anggota DPRD Sumut).

Lebih lanjut, Ridwan mengatakan, pengembangan pariwisata Danau Toba telah menjadi program prioritas Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya ,sebagaimana diungkapkan oleh Menko Rizal Ramli, beberapa waktu yang lalu.

“Infrastruktur ke Danau Toba menjadi agenda pemerintah ke depan,” sebutnya, seraya mengatakan, hasil diskusi ini, secepatnya akan disampaikan ke Menko Kemaritiman. Sebab , Danau Toba ini salah satu dari tujuh daerah diprogramkan pemerintah sebagai kawasan wisata nasional untuk dikembangkan.

Dia mengatakan, pihaknya akan menjadikan Danau Toba The Monaco of Asia. “Danau Toba akan kami bangun menjadi The Monaco of Asia. Ini adalah mimpi besar kami. Dan kami minta semua pihak mendukungnya,” ucap Ridwan.

Disebutkannya bahwa permasalahan yang dihadapi Danau Toba adalah infratruktur dan kenyamanan. “Kami akan berkerjasama dengan semua pihak untuk membenahi kedua masalah itu,” tegasnya.

Ridwan mengatakan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan asing yang saat ini masih di bawah 10 juta orang per tahun aka naik menjadi 20 juta orang per tahun pada 2019. “Target pendapatan dari sektor pariwisata menjadi 20 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang,” katanya.

Sedangkan Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Setrategis Kementerian PU Dan Perumahaan Rakyat Rezeki Peranginangin mengatakan, pihaknya sudah bersinergi dengan Menko Maritim untuk menjadikan Danau Toba The Monaco Of Asia.

Untuk mewujudkan mimpi itu, katanya, ada sejumlah program prioritas Kementerian PU Pera di Provinsi Sumut tahun 2016. Antara lain, jalan tol dan kelancaran akses di lingkar daerah wisata Danau Toba. Jalan tol MedanBinjai dan jalan tol MedanTebingtinggi harus dituntaskan sesuai jadwal. Termasuk rencana pembanguan jalan tol Kualanamu Parapat.

Kementerian PU Pera berkoordinasi dengan berbagai pihak membebaskan 3 km lahan yang selama ini menghambat pembangunan jalan tol di Sumuti”Kami ini KualanamuParapat ditempuh dalam waktu 1 jam,” tegas Peranginangin.

Selain itu, Kementerian PU Pera, juga memprogramkan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan ruas jalan berstatus jalan nasional di Sumut tahun 2016 mendatang. Itu dilakukan agar koneksi antarwilayah lancer, sehingga menopang perekonomian.

Di lingkar kawasan wisata Danau Toba, katanya, mereka akan terus memperbaiki ruas jalan yang rusak. Dia berharap, semua pihak secara terpadu saling mendukung untuk mewujudkan Danaui Toba Wisata Dunia. “Kami akan membuat jalan yang benarbenar khas bernuansa wisata. Sehingga ketika orang berjalan disitu orang bisa menikmati juga lingkungan setempat secara maksimal,” katanya.

Karakter masyarakat
Sedangkan Rektor Unimed, Syawal Gultom mengatakan, pelayanan terpadu dan karakter masyarakat harus dibenahi agar mimpi Danau Toba menjadi The Monaco Of Asia terwujud. “Memang pembenahan di segi infrastruktur itu penting. Tapi pembenahan pola pikir kita bersama itu jauh lebih penting,” katanya.

Bahkan, menurut Syawal Gultom, lembaga pendidikan harus dilibatkan untuk mengkampanyekan Danau Toba menjadi wisata Dunia. ”Lembaga pendidikan formal di sekitar Danau Toba harus tau tentang mimpi besar ini,” kata Syawal.

Syawal Gultom berpendapat, kalau yang dibenahi objek wisatanya saja, itu tidak akan cukup untuk mengembangkan pariwisata Danau Toba. Diperlukan pembenahan yang menyeluruh, terutama mental dan sikap. “Ini harus menjadi perhatian Sumut. Karena sektor pariwisatalah yang paling mungkin dikembangkan dengan dana yang tak terlalu besar,” ucapnya.

Janner Simarmata

Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. (C.SP., C.BMC., C.DMP., C.PI., C.PKIR., C.SF., C.PDM., C.SEM., C.COM., C.SI., C.SY., C.STMI INT'l., CBPA., C.WI.) Humas DPP Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata Dohot Boruna Se Indonesia, di mana sebelumnya adalah Ketua Bidang Infokom DPP diperiode kepengurusan tahun 2008-2012, 2012-2016 dan 2016-2023. Dia juga yang mengelola website SIMARMATA.OR.ID sejak tahun 2008-2022, kini diangkat menjadi Dewan Pakar DPP.

Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button