Digempur WhatsApp cs, SMS akan Punah?
Jakarta – Dahulu, SMS menjadi primadona orang untuk berkirim pesan teks. Tapi belakangan, popularitasnya semakin menurun terkait merebaknya layanan messaging yang cepat dan murah, contohnya WhatsApp, BlackBerry Messenger atau Line.
Lalu lintas SMS di jaringan operator pun terindikasi semakin menurun saja. Seperti diungkapkan oleh CEO XL Dian Siswarini, pertumbuhan bisnis telekomunikasi kini semakin terpusat pada data.
“SMS itu turunnya luar biasa. Pasti di sini sudah pada jarang main SMS. Dan lama-lama call-nya juga pakai WhatsApp,” kata Dian dalam acara buka puasa bersama media.
Kontribusi SMS di jaringan XL kini sekitar 20%. Yang tertinggi masih voice dengan 40% dan data 30%. Khusus layanan data terus mengalami tren kenaikan seiring penggunaan smartphone yang semakin banyak.
Lebih lanjut menurut Dian, tergerusnya porsi voice dan SMS sebenarnya tidak relevan lagi untuk diperbincangkan. Karena di masa depan memang baik berkirim pesan atau suara semakin banyak dilakukan dengan layanan data sehingga terus mengalami pertumbuhan. “Jadi growth sudah pasti dari data,” sebutnya.
Di sisi lain, Dian mengakui situasi ekonomi di Indonesia belakangan kurang baik dan menimpa hampir semua sektor termasuk telekomunikasi. Tapi ia mengklaim persentase penurunan tidak terlalu banyak. “Soalnya network kan sudah menjadi semacam kebutuhan primer,” kata suksesor Hasnul Suhaimi ini.
Sumber: Detik