111 Peserta Balon Pilkada Ikuti Tes Psikologi PDIP Sumut
MEDAN, WOL – Sejumlah 111 peserta bakal calon kepala daerah mengikuti psikotes dan uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bersama Himpunan Psikolog Indonesia, Rabu (20/5).
Setelah melalui tahap penyaringan tahap awal pada 18-19 yang dilakukan DPP, tim akan menguji ideologis calon yang merupakan faktor yang sangat penting bagi parpol dengan lambang banteng moncong putih itu.
“Dari jumlah awal yang tercatat 179 peserta, sekarang tinggal 111 orang,” kata Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumut Soetarto.
Menurutnya, tahapan ini merupakan salah satu pertimbangan dalam mengeluarkan rekomendasi untuk calon yang akan didukung. Dengan psikotes dan uji kelayakan tersebut, PDIP berkeinginan agar kader atau tokoh yang direkomendasikan itu secara ideologis tidak diragukan lagi dalam memperkuat empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Setelah psikotes dan uji kelayakan tersebut, PDIP Sumut akan menggelar rapat untuk memutuskan nama-nama yang diusulkan dengan jumlah minimal dua pasangan untuk setiap daerah.
Meski PDIP Sumut mengeluarkan rekomendasi, tetapi DPP PDIP diyakini telah mendapatkan gambaran calon yang layak karena sudah turun langsung dan menguji kapasitas seluruh calon. DPP PDIP akan segera mengeluarkan nama pasangan calon setelah menerima rekomendasi dari PDIP Sumut. “Mungkin pada pertengahan Juni, DPP akan mengeluarkan nama pasangan calon,” tuturnya.
Ke-111 peserta bakal calon kepala daerah yang mengikuti psikotes ini antara lain Camelia P Lubis, Amiruddin, Tengku Dzulmi Eldin, Hilman Sidabutar, Samuel RB Panjaitan, Ramadhan Pohan, dan Sastra (Kota Medan), Sokhiatulo Laoli dan Arosokh Waruwu (Nias), serta Abdul Rahim, Soekirman, Sayuti Nur, dan Delpin Barus (Serdang Bedagai).
Kemudian, Remigo Yolando Berutu (Pakpak Bharat), Dhani Setiawan Isma, Juliadi, dan Rohana Sembiring (Binjai), Budy Radjamangala Purba, Nuriati Damanik, Kabel Saragih, dan Pardamean Siregar (Simalungun), Minan Pasaribu dan Tresna Hariadi (Labuhanbatu Utara), serta Agusto Maniel Silalahi, Dangas Sihombing, Teddy Robinso Siahaan, Wesly Silalahi, Toga Panjaitan, Ridwan Yunus, Candra Sakti Saragih, dan Dahril Pulungan (Pematangsiantar).
Selanjutnya, Taufan Gama Simatupang, Thamrin Munthe, Syamsuddin Lubis, Muslim Simbolon, dan Winarni Supraningsi (Asahan), Panganol Harahap, Bindu Siahaan, Timur Panjaitan (Labuhanbatu), Analisman Zalukhu, Haogosokhi Hulu, dan Yostinuh Hulu (Nias Utara), serta Prof Fakhli Gulo, Faduhusi Daely, dan Herman Sarotonafo Waruwu (Nias Barat).
Setelah itu, AKBP (Purn) Yuliaman Zendrato, Arisman Harefa, Lakhomizaro Zebua, Aowa’a Laoli, Martinus Lase, Yusman Dawoi, dan Achlaq Shiddiq Tanjung (Gunung Sitoli), Burhanuddin Siregar, Dahlan Hasan Nasution, dan Safaruddin Haji Lubis (Mandailing Natal), sereta Ramli Lumbangaol, Dosman Banjarnahor, Marganti Manullang, Harri Marbun, Pantas Silaban, Palbet Siboro, dan Samuel Sigalingging (Humbang Hasundutan).
Viktor Siahaan, Humala Simangunsong, Darwin Siagian, Jainur Manurung, Poltak Sitorus, Kapler Manurung, Robinson Tampubolon, Enni Martalena Pasaribu, Hulman Sitorus, dan Muller Tampubolon (Toba Samosir), serta Syarfi Hutauruk, Adlansyah, Sahlul Umur Situmeang, dan Memori Eva Ulina Panggabean (Sibolga).
Alusan Sinaga, Juang Sinaga, Rapidin Simbolon, Raun Sitanggang, Hatorangan Simarmata, Togu Harlen Lumbanraja, dan Carls Melgares Varon (Samosir), Kombes Pol Asli Manao, Hilarius Duha, Idealisman Dachi, Lianus Ndruru, Siotaraizakho Gaho, dan Elisati Halawa (Nias Selatan), serta Heben Hezer Ginting, Iwan Sembiring Depari, Ramon Bangun, Terkelin Brahmana, Edi Ulina Ginting, Taufan Agung Ginting, dan Ferianta Purba (Karo).
Sumber: Waspada Online