Berita SamosirKegiatan DPP Simarmata

Hatorangan Simarmata: “Niat Ada, Tergantung Yang Diatas”

Review Overview

User Rating: 4.6 ( 3 votes)

BERBAGAI kritikan diterima dari dalam dan luar pemerintahan. Namun semua itu selalu direspon baik oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Samosir Ir. Hatorangan Simarmata.

Kesibukan Ir. Hatorangan Simarmata sebagai aparatur pemerintah terlihat saat wartawan Harian Reportase Abidan Simbolon ditemani Chandra Hutajulu dari Koran Minar bertamu ke ruangan Sekda Kabupaten Samosir itu, sedang memeriksa beberapa berkas yang tergeletak di meja kerjanya.

Koran ini mewawancari selama 2 (dua) jam mengenai profil dan perjalanan karir pria dengan nama baptis lengkap: Hatorangan Dapentua Simarmata, pada hari Kamis, 12 Maret 2014, di lantai 2 (dua) Kantor Bupati, Jalan Raya Rianiate, Km 5,5.

“Dapen,” ujar Sekda menirukan ayahnya menyebut namanya semasa kecil. Anak paling bungsu dari 7 (tujuh) bersaudara itu terlahir dari keluarga yang sudah memasuki ranah pemerintahan pada jaman Belanda masih di Indonesia. Keseharian ayah Hatorangan sebagai Raja Bius (tokoh adat) dan juga menjabat Ketua Dewan Pemerintahan untuk 8 (delapan) kepala kampung di Kenegerian Simarmata.

Raja Bius menjadi salah satu warisan yang diteruskan oleh Dapentua–panggilan dari orangtunya. Pria kelahiran 22 Juni 1957, itu menjadi penerus keturunan adat-istiadat keluarga yang tinggal di kampung.

Mempersunting Boru Silitonga
Ir. Hatorangan Simarmata mempersunting Rohani Silitonga dan dikaruniai 1 (satu) anak perempuan dan 2 (dua) anak laki-laki.

Hatorangan menuturkan sedikit kisahnya menemukan Rohani Silitonga yang dulu bekerja sebagai tenaga pendidik yang ditempatkan di Simarmata.

“Adong na paimahon,” kata Hatorangan dengan tertawa mengingat pendamping hidupnya itu ternyata di Simarmata juga.

Karir
Ir. Hatorangan Simarmata menjabat sebagai Sekdakab Samosir mulai tahun 2011 hingga kini, beliau bercerita tentang perjalanan karir yang dimulai setelah lulus dari Fakultas Pertanian tahun 1977 di Universitas Sumatera Utara (USU) dan melamar kerja di Departemen Transmigrasi (Deptrans) di Jakarta. Deptrans menempatkannya di Ambon, Provinsi Maluku.

Pengalaman hidup dialami oleh Ir. Hatorangan selama bekerja di Ambon, salah satu pedoman kerja yang dianutnya dari sebuah buku yang diberikan Chosim–kepala di tempat kerja Hatorangan. Buku berjudul “Pemuda yang Berkarya” berkisah perjuangan seorang lelaki dari Aceh yang berjuang 8 km menembus gunung dengan menggali sendirian untuk menyalurkan air ke sebuah desa terpencil di Maluku.

Kisah dalam buku tersebut menjadi panutan yang ditanamkan oleh Ir. Hatorangan Simarmata dalam perjalanan karirnya dan merasa untuk berbuat yang lebih baik.

“Ternyata, kita belum seberapa dengan perjuangan untuk Indonesia,” Ujar Ir. Hatorangan menceritakan kisah tersebut.

Selanjutnya, Ir. Hatorangan meneruskan kisah selama di Ambon. Waktu itu terjadi kerusuhan di Indonesia bagian timur termasuk Ambon, Deptrans mengeluarkan keputusan kepada siapa saja bisa pindah karena situasi Kerusuhan di Ambon.

Ir. Hatorangan pindah dari Ambon ke Sumatera Utara dan ditempatkan di Dinas Kehutanan Kabupaten Toba Samosir.

Setelah Kabupaten Samosir pemekaran, Ir. Hatorangan menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pertanian pada tahun 2004, kemudian tahun 2006 jabatannya sebagai Kadis Kehutanan, dan diusulkan oleh DPRD pada tahun 2008 untuk menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Tahun 2011, Ir. Hatorangan dipercayai Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon untuk menjabat sebagai Sekda Kabupaten Samosir.

Dari pengakuan Ir. Hatorangan Simarmata, perjalanan karir atau jabatan yang didapat tidaklah karena permintaan ataupun menyuap atasan. Bahkan, Hatorangan tidak tahu namanya direkomendasikan untuk menjabat jabatan seperti Kepala Bappeda.

“Bupati Samosir memberitahu kalau saya diusulkan oleh DPRD sebagai Kepala Bappeda,” Ujar Hatorangan.

Di usia 58 tahun tak terlihat lelah pada raut muka Ir. Hatorangan Simarmata melaksanakan tugas pemerintahan sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir. Alumni SMP N II Pangururan itu akan menginjak masa pensiun pada 1 Juli 2015 mendatang.

“Semua tergantung pimpinan, kalau masih dipercayai,” ujar Ir. Hatorangan ketika ditanya Reportase tentang masa pensiun beliau.

Disinggung tentang keikutsertaannya meramaikan pesta demokrasi sebagai calon Bupati pada tahun 2015, beliau dengan penuh kerendahan hati dan tegas mengatakan “Niat ada, tergantung Yang Diatas.” ucap Ir. Hatorangan Simarmata

Abidan Simbolona

Janner Simarmata

Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. (C.SP., C.BMC., C.DMP., C.PI., C.PKIR., C.SF., C.PDM., C.SEM., C.COM., C.SI., C.SY., C.STMI INT'l., CBPA., C.WI.) Humas DPP Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata Dohot Boruna Se Indonesia, di mana sebelumnya adalah Ketua Bidang Infokom DPP diperiode kepengurusan tahun 2008-2012, 2012-2016 dan 2016-2023. Dia juga yang mengelola website SIMARMATA.OR.ID sejak tahun 2008-2022, kini diangkat menjadi Dewan Pakar DPP.

Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button