Parapat (SIB) – Sudah bertahun-tahun kondisi bangunan replika ikan mas di Nagori Sipolha Horison Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun merindukan sentuhan. Bangunan terlihat rusak dan kusam, tidak layak lagi untuk dikunjungi wisatawan. Padahal pemandangan yang terbentang luas di depan bangunan mengarah ke kawasan Tanjung Unta sangat indah untuk dinikmati.
Demikian pantauan SIB di lokasi, Minggu lalu. Kondisi bangunan replika yang melambangkan ikan khas Danau Toba yang dikenal dengan sebutan ‘ihan’ itu ‘dikepung’ semak belukar. Warnanyapun sudah memudar. Di dalam ruangan banyak ditemukan coretan tangan-tangan jahil. Warna bangunan ini terlihat kusam dan halamannya ditumbuhi tanaman kopi ateng. Tak hanya itu, jendela kecil yang berbentuk sirip ikan mas, tampak rusak dan patah.
Salah seorang warga, Uli Sinaga (50) kepada SIB mengatakan, kondisi bangunan sudah lama rusak. Padahal jika bangunan yang dibangun pada masa bupati John Hugo Silalahi itu dirawat dan dikembangkan akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. “Jika bangunan ini dirawat pasti akan banyak wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini. Maka usaha-usaha pinggir jalan seperti kedai kopi pun bisa berkembang di sini. Inilah yang diharapkan bisa kami wariskan pada anak cucu kami, selain dari lahan pertanian kami,” ujarnya.
Ia yakin jika bangunan direnovasi, dirawat dan dikelola dengan baik akan menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan karena bangunannya yang unik. Untuk itu pemerintah kabupaten Simalungun melalui dinas terkait diharapkan peduli dengan mengalokasikan anggaran perawatan bangunan itu.
