Kegiatan DPP Simarmata

Simataraja dengan Lango Raja, Saing Raja dan Deak Raja

SIMARMATA.OR.ID-Inilah kisah tentang ketulusan dan kasih Ompu Simataraja. Ketika ayahanda mereka Ompu Tuan Binur mangkat, ibunya Ompu Bungaria Boru Manurung sedang mengandung (Marnadeak Siubeon), kedua abang Simataraja bersikeras agar warisan peninggalan Ompu Tuan Binur dapat dibagi secepatnya. Tetapi Simataraja menolak dengan pertimbangan bahwa ibunda mereka masih mengandung calon adik mereka. Bagaimana warisan dapat dibagi tiga sebab kalau ternyata bayi yang akan lahir itu adalah laki-laki sesuai hukum Batak bukankah haknya juga sama dengan mereka? Kalau langsung dibagi apalagi yang akan diberikan kepada sang adik.

Pertimbangan Simataraja tidak diterima, Lango Raja dan Saing Raja tetap bersikeras dengan putusan mereka masing-masing. Dengan sedih dan terpaksa Simataraja menyetujui keputusan kedua abangnya dan berjanji bila bayi yang dikandung ibunya adalah laki-laki bagian warisan miliknya akan dibagi untuk adiknya.

Demikianlah terjadi sebelum ibu mereka melahirkan, Saing Raja, Lango Raja melaksanakan keputusan mereka. Warisan Peninggalan Ompu Tuan Binur dibagi tiga.

Setelah “gok di bulanna”, ibunda mereka Ompu Bungaria boru Manurung melahirkan seorang putera yang diberi nama Deak Raja dan sesuai janjinya Simataraja memberikan warisan miliknya untuk adik bungsu yang dikasihinya Deak Raja yang kelak menurunkan marga Nadeak.

Melalui kisah ini kita dapat belajar tentang rasa hormat kepada yang lebih tua. Tentang kasih yang tanpa pamrih, tentang orang yang tidak “pajolo gogo papudi”.

Dengan keperkasaannya Ompu Simataraja dapat saja menentang keputusan abang-abangnya dan “ngotot” untuk menunggu kelahiran adiknya suatu alasan yang sebenarnya tepat dan masuk diakal.

Tapi beliau adalah orang yang pantun di uhum yaitu hormat kepada yang lebih tua, dan punya prinsip mengalah demi kebaikan seperti pepatah orang tua yang berbunyi:
Tigor pe batang jior
Tigoran do batang ni sangge
Tikkos pe hata tigor
Tikkos an do hata dame

Alangkah baiknya bila kita ingat prinsip itu. Begitu banyak terjadi perselisihan karena masing-masing merasa “manindakhon hatigoran”nya sendiri. Pokoknya pandangan sayalah yang paling benar, pendirian sayalah yang paling baik lalu ngotot, lupa akan tujuan yang terutama yaitu damai. Simataraja lebih mementingkan suasana damai daripada bertengkar meskipun kebenaran ada di pihaknya.

Beliau juga bukan “pajolo gogo papudi uhum”, suatu pelajaran bagi mereka yang karena memiliki kekuatan baik berbentuk kekayaan maupun kekuasaan lalu berprinsip “guru dok ku” bahkan melupakan pepatah moyang yang berkata: “somba marhula-hula, elek mar boru manat mardongan sabutuha”. Beliau tidak melawan abangnya, seperti tertulis dalam 1 Petrus 3, 8- 9; Hendaklah kamu seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil yaitu untuk memperoleh berkat.

Ompu Simataraja tidak pernah mendengar ayat ini, tetapi beliau sudah melaksanakannya, Ompu Simataraja belum mengenal Kristus, tetapi ajaran Kristus tentang kasih justru dilaksanakannya dengan sejati. Kasihnya kepada adiknya Deak Raja ditunjukkannya dengan membagi warisan bagiannya dan tanpa pamrih.

Kita dapat berkata memiliki kasih, memiliki holong tetapi benarkah tanpa pamrih? Banyak perbuatan kasih, banyak perbuatan holong tetapi sebenarnya holong mamparbuat. Banyak yang mau memberi, banyak yang mau menyumbang tetapi benarkah tanpa mengharapkan imbalan? Sebagian dapat berkata ya, sebagian lagi akan beragam jawabnya. Kasih Ompu Simataraja adalah kasih sejati, holong situtu bukan holong mamparbuat.
Sumber: Torsa-Torsa Simataraja

Janner Simarmata

Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. (C.SP., C.BMC., C.DMP., C.PI., C.PKIR., C.SF., C.PDM., C.SEM., C.COM., C.SI., C.SY., C.STMI INT'l., CBPA., C.WI.) Humas DPP Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata Dohot Boruna Se Indonesia, di mana sebelumnya adalah Ketua Bidang Infokom DPP diperiode kepengurusan tahun 2008-2012, 2012-2016 dan 2016-2023. Dia juga yang mengelola website SIMARMATA.OR.ID sejak tahun 2008-2022, kini diangkat menjadi Dewan Pakar DPP.

Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button