Filosofis dibalik Tugu, Tona dan Poda Ompu Simataraja Raja Simarmata
Medan, SIMARMATA.or.id – Simarmata adalah salah satu marga terbesar dikomunitas Batak, Simataraja adalah cucu dari Ompu Saragi Tua, Ompu Saragi Tua memiliki 2 orang putera yaitu (1) Ompu Tuan Binur, dan (2). Saragi.
Simataraja adalah putera ketiga dari Ompu Tuan Bbinur dari 4 bersaudara yaitu (1) Lango Raja (Simalango), (2) Saing Raja (Saing), (3). Mata Raja (Simarmata), (4). Deak Raja (Nadeak). Dari buku torsa-toras Ompu Simataraja, bahwa Ompu Simataraja adalah Panglima yang berani terbukti mampu mengusir pasukan Raja Purba dari Simalungun yang akan menyerang Simanindo atas permintaan Raja Siallagan dan Raja Turnip. Raja Simataraja juga salah satu negosiator, terbukti Ompu Simataraja diutus oleh abang dan adiknya Lango Raja, Saing Raja dan Deak Raja ke tanah Tamba untuk menanyakan peninggalan ompung mereka Saragi Tua dan banyak lagi yang bisa kita tiru dari sifat Ompu Simataraja.
Tugu Simarmata
Tugu Simataraja adalah sebagai lambang pemersatu marga Simarmata diseluruh dunia, perencanaan pendirian dan peletakan batu pertama dimulai 26 Juni 1973 oleh orang tua kita, tapi sayang pembangunan Tugu Simarmata baru selesai pada tahun 1990. Memang mendengar ini kita tentunya sangat miris, ada apa dan kenapa bisa begitu lama, 17 tahun lamanya pembangunan tugu benar-benar bisa diwujudkan.
Namun kini Tugu Simarmata sudah berdiri tegak dan kita sudah dapat melihat kehindahannya, bahkan tinggi tugu simarmata 17 meter dimana secara filosofis menggambarkan, betapa banyak tantangan yang dihadapi dalam pembangunan tugu, dimana 17 tahun lamanya pembangunan tugu baru dapat dimulai (1973-1990).
Tona Simarmata
Secara arafiah arti TONA adalah AMANAH atau perintah, dimana Ompu Simataraja telah memberikan amanah kepada ketiga anaknya, berikut ini adalah amanah atau perintah dari Ompu Simataraja.
TONA – HANGOLUAN :
Sada ma hamu tu dolok tu toruan di desa naualu, denggan ma hamu marsiurupan, marsiiring-iringan, marsiolo-oloan.
Balintang ma pagabe natinabo-taboan, arimu ma gabe ala olo hamu marsiolo-oloan, marsitungkol-tungkolan.
Poda Simarmata
Secara arafiah arti PODA adalah Nasehat, dimana Ompu Simataraja memberikan nasehatkepada ketiga anaknya, berikut ini adalah nasehat dari Ompu Simataraja.
PODA TU HAMU ANAKKU :
Hamu anakku natolu, marsianju-anjuan ma hamu, jala rap ma hamu sapangan sian TATUAN na hutinggalhon i, dibagasan sada ni roha.
Kenapa Ompu Simataraja membuat Tona dan Poda kepada keturunannya?
Tentunya hanya Ompu Simataraja lah yang tahu, tapi dengan membaca isi dari Tona dan Poda, maka dapat saya simpulkan bahwa keturunan Simataraja sudah banyak yang merantau, ini tersirat dari kata-kata desa naualu yang mana artinya delapan penjuru mata angin yang artinya keturanan Ompu Simataraja sudah beranak cucu dan ada dimana-mana, dan Ompu Simataraja mengharapkan walaupun sudah beranak cucu dan ada dimana-mana, alangkah baiknya tetap saling membantu, saling mendukung, sama-sama berdoa untuk keberhasilan bersama dan tetap mengingat tanah leluhurnya.
Sementara dari Poda Ompu Simataraja tersirat bahwa kita harus bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, serta bisa tetap dalam satu hati dan satu pikiran.
Pertanyaan buat kita semua keturunan Ompu Simataraja
- Apakah kita sudah menjalankan Tona itu?
- Apakah kita sudah menjalankan Poda itu?
- Sejauh mana kita sudah menjalankan Tona itu?
- Sejauh mana kita sudah menjalankan Poda itu?
- Apakah kita sudah mengikuti jejak dari Ompu Simataraja, seorang pemberani, seorang negosiator, seorang yang tidak mau mengambil yang bukan haknya?
- Marilah kita renungkan, karena masa depan adalah sekarang.
*)Penulis adalah Ketua Umum Forum Generasi Muda Simataraja Indonesia
