Pendidikan dan Pengembangan SDM

UN Online Lelet, Ini Harapan Pejabat Dinas Pendidikan

TEMPO.CO, Surabaya – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Syaiful Rachman mengklaim belum timbul masalah serius yang dikeluhkan sekolah maupun siswa menjelang pelaksanaan Ujian Nasional Computer Based Test (UNCBT). “Kalau masalah serius sampai sekarang tidak ada,” kata Syaiful kepada Tempo, Selasa, 7 April 2015.

Syaiful memastikan bahwa 165 sekolah peserta UNCBT sudah siap. Sarana prasarana untuk melaksanakan UNCBT juga telah disediakan. Dia menambahkan, peserta ujian online sekolah menengah kejuruan lebih banyak lantaran dari sisi fasilitas lebih siap.

Syaiful mengakui sempat terjadi gangguan koneksi Internet saat try out. Dia berharap, dalam pelaksanaannya nanti, gangguan seperti itu tidak terulang lagi. Kalaupun masih terjadi, kata dia, pihak sekolah diperbolehkan mengulur waktu. “Yang penting siswa tidak dirugikan. Kan, gangguannya bukan dari siswa,” ujarnya.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surabaya Johanes Mardijono mengatakan, selama tiga hari pelaksanaan try out, ada beberapa kendala yang ditemui. Pada hari pertama sesi pertama, misalnya, ada satu komputer yang tampilannya terlihat dobel. Meski begitu, siswa yang menggunakan komputer tersebut masih bisa mengerjakan soal.

Pada sesi kedua, masih dengan komputer yang sama, saat siswa baru mengerjakan beberapa menit, komputer meminta log out dan ujian dianggap selesai. “Setelah kami konsultasikan, akhirnya siswanya kami pindah ke komputer lain,” kata Johanes.

Setelah dikonsultasikan ke pusat, mereka meminta untuk me-reset komputer itu. Pada hari kedua dan ketiga pelaksanaan try out, komputer sudah kembali lancar. Kalaupun ada masalah serupa, siswa yang bersangkutan akan langsung diminta pindah komputer.

Berkaca pada kasus itu, Johanes mengusulkan di setiap ruang ujian disiapkan komputer cadangan. Di SMAN 1 Surabaya sendiri terdapat 233 siswa peserta UNCBT. Komputer cadangan yang disediakan harus 10 persen lebih banyak.

Johanes menilai UNCBT penting dipertahankan karena lebih efektif dibandingkan paper-based test. Belajar dari pengalaman, kata dia, paperbased test lebih berpotensi menimbulkan kebocoran dan kecurangan. Sedangkan dengan CBT, celah kebocoran sangat kecil. “Kalau paper kan prosesnya panjang, jadi potensi kebocoran lebih besar,” ujarnya.

Kendati bukan menjadi penentu kelulusan, Johanes tetap meminta para siswanya serius mempersiapkan diri baik fisik maupun psikis. Sebab, ada nama almamater yang dipertaruhkan dalam UNCBT perdana ini.

Janner Simarmata

Dr. Janner Simarmata, S.T., M.Kom. (C.SP., C.BMC., C.DMP., C.PI., C.PKIR., C.SF., C.PDM., C.SEM., C.COM., C.SI., C.SY., C.STMI INT'l., CBPA., C.WI.) Humas DPP Punguan Pomparan Ompu Simataraja Raja Simarmata Dohot Boruna Se Indonesia, di mana sebelumnya adalah Ketua Bidang Infokom DPP diperiode kepengurusan tahun 2008-2012, 2012-2016 dan 2016-2023. Dia juga yang mengelola website SIMARMATA.OR.ID sejak tahun 2008-2022, kini diangkat menjadi Dewan Pakar DPP.

Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button